Definisi
Otak dan mata bekerjasama untuk bisa melihat. Cahaya masuk ke mata dan diubah menjadi sinyal saraf yang berjalan di sepanjang saraf optik menuju otak. Amblyopia (Ambliopia), atau disebut juga mata malas, merupakan istilah medis yang digunakan ketika penglihatan di satu mata berkurang karena mata dan otak tidak bekerjasama seperti seharusnya.
Hubungan antara mata dan otak dibentuk sejak anak lahir hingga sekitar usia 6 tahun. Segala sesuatu yang menghambat atau membuat penglihatan buram pada salah satu atau kedua mata bisa menghambat pembentukan hubungan ini. Keadaan ini bisa menyebabkan otak tidak dapat mengenali dengan baik gambar yang dilihat oleh satu atau kedua mata.
Ketika hal ini terjadi, otak mulai mengabaikan atau menekan gambar yang dilihat oleh mata yang mengalami gangguan. Mata menjadi semakin lemah, kehilangan ketajaman penglihatan. Mata ini disebut sebagai mata ambliopik.
Ambliopia merupakan penyebab yang sering hilangnya penglihatan pada anak. Penurunan penglihatan terjadi karena otak mengabaikan gambaran yang didapat pada satu mata. Hilangnya penglihatan bisa bersifat ireversible jika tidak terdiagnosa dan diobati sebelum usia 8 tahun.
PENYEBABJalur penglihatan anak belum sepenuhnya berkembang saat lahir. Sistem penglihatan dan otak perlu distimulasi oleh gambar yang jelas, fokus, dan tumpang tindih dari kedua mata untuk berkembang dengan normal. Perkembangan ini terutama terjadi pada usia 3 tahun pertama, tetapi belum sempurna hingga anak berusia sekitar 8 tahun.
Jika otak tidak mendapatkan stimulus penglihatan yang sesuai dari satu mata saat masa perkembangan ini, maka otak akan mengabaikan atau menekan gambaran yang berasal dari mata tersebut, sehingga mengakibatkan hilangnya penglihatan. Jika penekanan ini berlangsung cukup lama, maka hilangnya penglihatan bisa bersifat permanen.
Ada beberapa sebab kurangnya stimulasi visual yang menyebabkan terjadinya ambliopia jenis tertentu :
- Ambliopia Refraktif. Ambliopia bisa terjadi akibat gangguan refraksi yang tidak dikoreksi dengan baik, biasanya berupa rabun jauh atau astigmatisma, terutama jika terdapat perbedaan refraksi yang besar antara kedua mata.
- Ambliopia Strabismik. Adanya strabismus (mata juling) juga dapat menyebabkan ambliopia, karena mata menghasilkan dua gambar dari masing-masing mata yang tidak sesuai (yang normalnya digabungkan menjadi satu di otak). Ketidaksesuaian ini membuat kedua gambar dari masing-masing mata tidak dapat digabungkan di otak, maka otak akan menekan salah satu gambar yang ada dan mengabaikan input dari mata tersebut. Pada orang dewasa, jalur penglihatan telah sepenuhnya berkembang, sehingga jika terjadi ketidaksesuaian penglihatan dari masing-masing mata menyebabkan penglihatan ganda (diplopia) dan bukan hilangnya penglihatan pada salah satu mata.
- Ambliopia Deprivasi. Ambliopia jenis ini terjadi karena adanya opasitas atau perselubungan pada lensa mata (katarak) atau gangguan pada kornea yang membelokkan cahaya yang memasuki mata.
Gejala
Anak-anak dengan ambliopia mungkin masih terlalu kecil untuk bisa menjelaskan gejala-gejala yang dirasakan. Biasanya orang tua atau guru sekolah menyadari akan usaha anak mengatasi gangguan penglihatannya, misalnya anak suka menyipitkan mata, memiriingkan kepala untuk bisa melihat lebih baik, atau suka menutup salah satu matanya. Keadaan ini menandakan bahwa dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa anak juga mengalami kesulitan untuk melihat secara 3 dimensi.
Diagnosa
Anak-anak ini seringkali tidak tampak memiliki gangguan. Jika satu mata dapat melihat dengan baik dan mata yang lain tidak, maka anak masih dapat mengkompensasinya dengan baik dan tidak terlihat memiliki gangguan dibandingkan teman-temannya. Oleh karena itu, untuk bisa mendeteksi gangguan perkembangan penglihatan pada anak, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap penglihatan anak sejak awal secara rutin.
Pengobatan
Terapi ambliopia memaksa otak untuk menggunakan gambaran visual dari mata yang bermasalah. Terkadang tindakan ini bisa dilakukan dengan cara mengkoreksi gangguan refraksi mata dengan menggunakan kacamata. Seringkali dokter menutup mata yang normal dengan sebuah alat penutup mata, sehingga memaksa anak untuk melihat dengan mata yang mengalami gangguan.
Jika penyebabnya adalah strabismus (mata juling), maka kondisi itu perlu dikoreksi setelah ketajaman penglihatan kedua mata sama. Adanya katarak atau opasitas pada mata bisa membutuhkan terapi pembedahan.
Terapi harus segera dimulai, lebih baik saat usia 2-4 tahun pertama. Semakin awal terapi dimulai, maka semakin cepat respon yang akan didapatkan. Diluar penyebabnya, ambliopia yang tidak diobati hingga usia 8 tahun biasanya tidak bisa pulih sepenuhnya. Kegagalan untuk mengobati ambliopia dengan efektif bisa menyebabkan kebutaan permanen pada mata yang terkena.
PENCEGAHANSemakin awal ambliopia atau faktor risikonya terdeteksi, maka ambliopia semakin mungkin dicegah atau dikoreksi. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi gangguan ini pada anak.
Referensi
- B, Albert W. Amblyopia. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.
http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/eye_disorders_
- S, Jonathan H. Amblyopia. KidsHealth. 2011.
0 comments:
Post a Comment