Apneu Pada Bayi Prematur

Apneu Pada Bayi Prematur


Definisi


Apneu Pada Bayi Prematur adalah suatu keadaan dimana bayi prematur berhenti bernafas untuk sementara waktu dan biasanya berlangsung selama 15-20 detik atau lebih.

PENYEBAB

Apneu bisa terjadi pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 34 minggu. Terjadinya apneu lebih sering dan lebih berat pada bayi yang lahir lebih prematur. Kemungkinan penyebabnya adalah:

  • Belum sempurnyanya bagian otak yang mengontrol pernafasan (pusat pernafasan). Akibatnya bayi baru lahir bisa mengalami episode-episode berulang dari pernafasan yang normal bergantian dengan henti nafas singkat.
  • Sumbatan saluran udara bagian atas. Pada bayi prematur yang kecil, apneu juga bisa disebabkan oleh sumbatan pada daerah tenggorokan (faring) akibat tonus otot yang lemah atau akibat tertekuknya leher ke depan (apneu obstruktif).
  • Dengan berjalannya waktu, pusat pernafasan akan menjadi semakin sempurna, episode-episode henti nafas (apneu) akan menjadi lebih jarang terjadi, dan saat bayi baru lahir sudah mencapai usia cukup bulan, episode henti nafas tidak lagi terjadi.

    Beberapa keadaan yang dapat memperberat apnea pada bayi prematur atau bayi yang tidak sehat, yaitu :

    • anemia
    • gangguan makan
    • gangguan jantung atau paru
    • infeksi
    • kadar oksigen yang rendah
    • stimulasi berlebihan
    • masalah pada suhu tubuh



    Gejala


    Periode apneu seringkali mulai terjadi dalam waktu beberapa hari setelah bayi lahir. Bayi bisa mengalami episode pernafasan biasa yang diselingi oleh episode henti nafas (apneu). Gejala yang muncul tergantung dari berapa lama henti nafas terjadi. Apneu akan menurunkan kadar oksigen di dalam darah, dan jika berlangsung lama, maka bayi akan menjadi biru (sianosis). Kadar oksigen yang rendah di dalam darah kemudian bisa membuat detak jantung menjadi lambat (bradikardi).



    Diagnosa


    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

    Apneu terkadang bisa merupakan suatu tanda dari adanya suatu gangguan, misalnya infeksi darah (sepsis), kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia), atau suhu tubuh yang rendah (hipotermia). Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan yang ada, jika tiba-tiba terjadi episode henti nafas yang tak terduga.

    Contoh darah, air kemih, dan cairan serebrospinal bisa diambil untuk melihat apakah terdapat infeksi yang serius. Pemeriksaan contoh darah juga dilakukan untuk menentukan apakah kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) atau tidak.



    Pengobatan


    Jika ditemukan adanya episode-episode henti nafas pada bayi baru lahir yang prematur, maka bayi sebaiknya dimonitor dengan alat yang akan memberitahu jika bayi berhenti bernafas selama waktu tertentu atau jika detak jantung bayi melambat. Saat bayi mengalami henti nafas (apneu), maka bayi perlu disentuh atau diberikan rangsangan untuk bernafas, misalnya dengan menggosok punggung, tangan, atau kaki bayi. Kebanyakan bayi yang mengalami apneu akan mulai bernafas kembali dengan sendirinya setelah diberikan rangsangan ini.

    Penanganan apneu lebih lanjut tergantung dari penyebabnya. Apneu yang disebabkan oleh sumbatan pada jalan nafas bagian atas mungkin bisa dikurangi dengan memposisikan bayi berbaring terlentang atau miring dengan kepala lurus.

    Jika episode henti nafas menjadi sering, terutama jika bayi baru lahir sampai menjadi biru (sianosis), maka perlu diberikan obat untuk menstimulasi pusat pernafasan, misalnya kafein. Tetapi jika terapi ini tidak dapat mengatasi episode henti nafas yang berat dan sering berulang, maka bayi baru lahir mungkin memerlukan alat bantu untuk bernafas, seperti CPAP (Continuous positive airway pressure), yang membuat bayi dapat bernafas dengan sendirinya saat mendapatkan oksigen dengan sedikit tekanan yang dipasang di hidungnya, atau ventilator.

    Bayi dengan CPAP (Sumber : http://de.wikipedia.org)

    Namun, semua bayi baru lahir yang prematur akan berhenti mengalami henti nafas, yaitu beberapa minggu sebelum mencapai usia cukup bulan.



    Referensi


    - G, Jay S. Apnea of Prematurity. Kids Health. 2011.

    http://kidshealth.org/parent/medical/lungs/aop.html

    - K, Arthur E. Apnea of Prematurity. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.

    http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/problems_in_newborns

    /apnea_of_prematurity.html

    - K, Neil K. Apnea of Prematurity. Medline Plus. 2011.

    http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007227.htm

    Apneu Pada Bayi Prematur Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

    1 comments:

    1. Impotensi / Disfungsi ereksi atau dikenal juga dengan lemah syahwat merupakan kondisi dimana seorang pria tidak mampu ereksi (penis tegang/keras).

      Kondisi ini juga bisa diartikan ketidakmampuan seorang pria mempertahankan ereksinya ketika melakukan hubungan seksual. Dengan kata lain, Penis atau alat vital pria kurang keras atau lembek.

      Kondisi ini sebenarnya sangat berbahaya bagi kehidupan seksual sebuah pasangan. Namun kebanyakan pria malu untuk mengakui dan mengkonsultasikan masalah ini. Padahal dengan berkonsultasi, komunikasi dengan pasangan dan pengobatan yang tepat akan membuat lebh mudah menyembuhkan kondisi ini.

      Andrologi | bagaimana mengatasi kulup panjang

      Apakah sunat sakit | Metode sunat modesn terkini

      hubungi Dokter | Chatting gratis

      ReplyDelete