Definisi
Demam Berbintik Rocky Mountain (Demam Berbintik, Demam Kutu, Tifus Kutu) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Rickettsia ricketsii dan ditularkan kepada manusia melalui gigitan kutu.
Infeksi ini mengenai sel-sel pada dinding pembuluh darah, yang membuat pembuluh darah mengalami kebocoran. Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada organ-organ dalam, terutama ginjal.
PENYEBABPenyebabnya adalah Ricketsia ricketsii. Mikroorganisme ini khas untuk belahan bumi barat dan mungkin merupakan infeksi ricketsia yang paling sering terjadi di Amerika. Infeksi ini pertama kali ditemukan di daerah pegunungan Rocky, tetapi juga terdapat hampir di seluruh Amerika, kecuali di Maine, Hawai dan Alaska.
Infeksi ini biasanya timbul terutama pada bulan Mei-September, dimana kutu dewasa sangat aktif dan orang-orang berada di daerah yang banyak ditemukan kutu. Di negara bagian selatan, penyakit ini terjadi sepanjang tahun. Resiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi adalah anak-anak berusia dibawah 15 tahun, karena mereka banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, di tempat dimana kutu banyak ditemukan.
Kutu yang terinfeksi menularkan riketsia kepada kelinci, bajing, rusa, beruang, anjing dan manusia. Penyakit ini tidak ditularkan secara langsung dari orang ke orang. Infeksi menyebar di antara manusia melalui gigitan kutu, yaitu kutu anjing dan kutu kayu.
Riketsia hidup dan berkembang-biak di dalam dinding pembuluh darah. Yang sering terinfeksi adalah pembuluh darah pada kulit, otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati dan limpa. Pembuluh darah kecil yang terinfeksi bisa tersumbat oleh bekuan darah.
Gejala
Gejala dimulai secara tiba-tiba dalam waktu 3-12 hari setelah gigitan kutu. Makin cepat gejala timbul, maka makin berat infeksi yang terjadi. Gejala-gejala yang muncul biasanya meliputi sakit kepala hebat, menggigil, kelelahan yang luar biasa (postrasi) dan nyeri otot. Demam tinggi dapat terjadi dalam waktu beberapa hari, dan pada infeksi yang berat, demam akan menetap selama 1-3 minggu. Selain itu juga dapat ditemukan adanya batuk kering, mual, dan muntah.
Pada sekitar hari keempat demam, ruam muncul pada pergelangan tangan dan kaki, yang dengan cepat meluas ke telapak tangan, telapak kaki, lengan bawah, leher, wajah, ketiak, bokong, dan badan. Pada awalnya, ruam tampak datar dan berwarna merah muda, tetapi kemudian menjadi agak menonjol dan berwarna lebih gelap. Ruam yang muncul tidak gatal. Jika terkena air hangat, misalnya saat mandi, ruam akan tampak lebih jelas. Dalam waktu sekitar 4 hari, bintik-bintik kecil keunguan (petechiae) akan muncul akibat perdarahan pada kulit. Jika infeksi yang terjadi berat, maka area-area pada kulit bisa mengalami kematian dan berwarna hitam, yang menandakan adanya gangren.
Dengan berkembangnya infeksi, maka dapat terjadi gejala-gejala lainnya, seperti :
- Gelisah, sulit tidur, penurunan kesadaran, atau koma, jika pembuluh darah otak terkena
- Nyeri perut
- Kerusakan jantung
- Anemia
- Peradangan jalan nafas (pneumonitis) dan pneumonia
- Penurunan tekanan darah yang berat dan bahkan pada kasus yang berat bisa terjadi kematian
Diagnosa
Dugaan akan adanya infeksi ini didasarkan dari :
- Gejala-gejala yang ada. Terjadi demam, sakit kepala, dan rasa lelah yang hebat tanpa sebab yang jelas
- Tinggal di daerah yang memiliki banyak kayu
- Sekitar 70% penderita ingat bahwa pernah digigit kutu
Diagnosis dikonfirmasi dengan pemeriksaan darah untuk memeriksa adanya zat asing yang dihasilkan oleh bakteri (antigen) dan juga titer antibodi yang terbentuk. Biopsi ruam pada kulit bisa menunjukkan adanya mikroorganisme penyebab penyakit ini.
Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan :
- Tes fungsi ginjal
- Urinalisa untuk melihat apakah terdapat darah atau protein pada air kemih
- Hitung darah lengkap
Pengobatan
Segera diberikan antibiotik. Yang sering digunakan adalah Doxycycline atau Tetracycline, kepada wanita hamil bisa diberikan Chloramphenicol. Pengobatan dini dengan antibiotik mengurangi angka kematian dari sekitar 20% menjadi 5%. Risiko kematian meningkat jika pengobatan tertunda.
Penderita demam yang berat sering memiliki sirkulasi darah yang tidak memadai, yang bisa menyebabkan gagal ginjal, anemia, pembengkakan jaringan dan koma. Juga bisa terjadi kebocoran pada pembuluh darah yang terinfeksi. Karena itu bisa diberikan cairan melalui infus dengan pengawasan ketat, untuk menghindari peningkatan pengumpulan cairan di paru-paru dan otak, terutama pada stadium lanjut.
Tidak ada vaksin untuk demam berbintik Rocky Mountain. Sebaiknya digunakan repelen (penolak serangga) seperti dietil-toluamid pada kulit dan pakaian orang-orang yang bekerja di daerah dimana banyak ditemukan kutu. Repelen ini efektif tapi kadang-kadang menyebabkan reaksi toksik, terutama pada anak-anak. Bisa juga digunakan insektisida untuk membasmi kutu.
Menjaga kebersihan badan dan mencari kutu secara rutin sangat penting untuk dilakukan sebagai pencegahan. Jika terdapat kutu yang menempel pada kulit, kutu harus diambil secara hati-hati, karena riketsia bisa ditularkan melalui darah yang keluar bila kutu pecah saat diambil.
Referensi
- P, William A. Rocky Mountain Spotted Fever. Merck Manual Home Health Hanbook. 2013.
http://www.merckmanuals.com/home/infections/rickettsial_and_related_infections/
rocky_mountain_spotted_fever.html
- Mayo Clinic. Rocky Mountain Spotted Fever. 2011. http://www.mayoclinic.com/health/
rocky-mountain-spotted-fever/DS00600
- D, David C. Rocky Mountain Spotted Fever. Medline Plus. 2011. http://www.nlm.nih.gov/
medlineplus/ency/article/000654.htm
0 comments:
Post a Comment