Kanker Vulva

Kanker Vulva


Definisi


Kanker vulva biasanya merupakan suatu kanker kulit yang terjadi pada daerah genitalia wanita, yaitu pada vulva. Vulva merupakan bagian luar dari sistem reproduksi wanita, yang meliputi labia, lubang vagina, lubang uretra dan klitoris. Kanker vulva biasanya terjadi setelah menopause, rata-rata pada usia 70 tahun.

Beberapa jenis kanker vulva:

  1. Karsinoma sel skuamosa (85%)
    Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel-sel skuamosa yang merupakan jenis sel kulit yang utama. Kanker jenis ini biasanya terbentuk secara perlahan selama bertahun-tahun dan biasanya didahului oleh suatu perubahan prekanker yang mungkin berlangsung selama beberapa tahun. Istilah kedokteran yang sering digunakan untuk keadaan prekanker ini adalah Neoplasma intraepitel vulva (NIV), intraepitel artinya sel-sel prekanker terbatas pada epitel yang merupakan lapisan permukaan pada kulit vulva. Istilah lainnya untuk NIV adalah dysplasia.
    Tingkat keparahan perubahan prekanker mulai dari yang terendah sampai yang terberat:
    - NIV1 atau displasia ringan
    - NIV2 atau displasia menengah
    - NIV3 atau displasia berat
    - Karsinoma in situ
    - Karsinoma invasif
  2. Melanoma (5%)
    Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada kulit.
  3. Sarkoma (2%)
    Sarkoma adalah tumor jaringan ikat di bawah kulit yang cenderung tumbuh dengan cepat. Sarkoma vulva bisa menyerang semua golongan usia, termasuk anak-anak.
  4. Karsinoma sel basal (1%)
    Karsinoma sel basal sangat jarang terjadi pada vulva, karena biasanya menyerang kulit yang terpapar oleh sinar matahari.
  5. Adenokarsinoma (1%)
    Sejumlah kecil kanker vulva berasal dari kelenjar dan disebut adenokarsinoma. Beberapa diantaranya berasal dari kelenjar Bartholin yang ditemukan pada lubang vagina dan menghasilkan cairan pelumas yang menyerupai lendir. Kebanyakan kanker kelenjar Bartholin adalah adenokarsinoma, tetapi beberapa diantaranya (terutama yang tumbuh dari saluran kelenjar) merupakan karsinoma sel transisional atau karsinoma sel skuamosa. Meskipun agak jarang, adenokarsinoma juga bisa berasal dari kelenjar keringat pada kulit vulva.
PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui.
Faktor resiko terjadinya kanker vulva:

  1. Usia tua
    Tigaperempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kali terdiagnosis. 
    Usia rata-rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun
  2. Perubahan pra-kanker (dysplasia) dari jaringan vulva
  3. Liken sklerosus, yang menyebabkan timbulnya rasa gatal yang menetap dan jaringan parut pada vulva
  4. Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis)
    HPV merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
  5. Pernah menderita kanker leher rahim (serviks) atau kanker vagina
  6. Merokok
  7. Penyakit granulomatous kronis (penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh)
  8. Infeksi sifilis
  9. Diabetes
  10. Obesitas
  11. Tekanan darah tinggi.
  12. Hubungan seksual pada usia dini
  13. Berganti-ganti pasangan seksual
  14. Infeksi HIV
  15. HIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi HPV menahun.
  16. Golongan sosial-ekonomi rendah
    Hal ini berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk pemeriksaan kandungan yang rutin.
  17. Peradangan vulva menahun
  18. Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.



Gejala


Bercak putih, coklat, atau merah pada vulva dapat merupakan suatu keadaan pra-kanker (mengindikasikan bahwa kanker dapat terjadi pada akhirnya). Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai suatu benjolan yang tidak biasa atau sebagai luka yang tidak sembuh-sembuh. Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya dapat mengkerut. Melanoma dapat tampak sebagai penonjolan yang berwarna coklat atau hitam kebiruan. Beberapa lesi tampak seperti kutil. Secara khusus, kanker vulva tidak terlalu mengganggu, tetapi seringkali menyebabkan gatal. Sekitar 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala, setidaknya pada awal penyakit. Pada akhirnya akan terjadi perdarahan dan keluar cairan yang encer.

Gejala lain yang dapat terjadi adalah:
- nyeri ketika berkemih
- nyeri ketika melakukan hubungan seksual



Diagnosa


Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan.
Staging (Menentukan stadium kanker)
Staging merupakan suatu peroses yang menggunakan hasil-hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik tertentu untuk menentukan ukuran tumor, kedalaman tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya dan penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh. Dengan mengetahui stadium penyakitnya maka dapat ditentukan rencana pengobatan yang akan dijalani oleh penderita.
Jika hasil biopsi menunjukkan bahwa telah terjadi kanker vulva, maka dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebaran kanker ke daerah lain:

  • Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
  • Proktoskopi (pemeriksaan rektum)
  • Pemeriksaan panggul
  • Rontgen dada
  • CT scan dan MRI
  • Stadium kanker vulva dibedakan menjadi :

    • Stadium I : tumor yang terbatas pada vulva atau kulit antara vagina dan anus (perineum). Kanker ini belum menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya
    • Stadium II : tumor telah tumbuh dan mengenai struktur jaringan di dekatnya, misalnya uretra bagian bawah, vagina, dan anus
    • Stadium III : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening
    • Stadius IV A : kanker telah menyebar lebih jauh ke kelenjar getah bening, atau telah menyebar ke bagian atas uretra atau vagina, atau menyebar ke kandung kemih, rektum, atau tulang pelvis
    • Stadium IV B : kanker telah menyebar (metastasis) jauh ke bagian tubuh yang lain


    Pengobatan


    Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker vulva:

    1. Pembedahan
      - Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah jaringan normal di sekitar kanker
      - Eksisi lokal radikal : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah besar jaringan normal di sekitar kanker, mungkin juga disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening
      - Bedah laser : menggunakan sinar laser untuk mengangkat sel-sel kanker
      - Vulvektomi skinning : dilakukan pengangkatan kulit vulva yang mengandung kanker
      - Vulvektomi simplek : dilakukan pengangkatan seluruh vulva
      - Vulvektomi parsial : dilakukan pengangkatan sebagian vulva
      - Vulvektomi radikal : dilakukan pengangkatan seluruh vulva dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
      - Eksenterasi panggul : jika kanker telah menyebar keluar vulva dan organ wanita lainnya, maka dilakukan pengangkatan organ yang terkena (misalnya kolon, rektum atau kandung kemih) bersamaan dengan pengangkatan leher rahim, rahim dan vagina.
      Untuk membuat vulva atau vagina buatan setelah pembedahan, dilakukan pencangkokan kulit dari bagian tubuh lainnya dan bedah plastik.
    2. Terapi penyinaran
      Pada terapi penyinaran digunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya untuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.
      Pada radiasi eksternal digunakan suatu mesin sebagai sumber penyinaran; sedangkan pada radiasi internal, ke dalam tubuh penderita dimasukkan suatu kapsul atau tabung plastik yang mengandung bahan radioaktif.
    3. Kemoterapi
      Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat tersedia dalam bentuk tablet/kapsul atau suntikan (melalui pembuluh darah atau otot).
      Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah sehingga sampai ke seluruh tubuh dan bisa membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh.

    Pengobatan berdasarkan stadium
    Pengobatan kanker vulva tergantung kepada stadium dan jenis penyakit serta usia dan keadaan umum penderita. 

    - Kanker vulva stadium I

    1. Eksisi lokal luas
    2. Eksisi lokal radikal ditambah pengangkatan seluruh kelenjar getah bening selangkangan dan paha bagian atas terdekat pada sisi yang sama dengan kanker
    3. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan pada salah satu atau kedua sisi tubuh
    4. Terapi penyinaran saja.

    - Kanker vulva stadium II

    1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan kiri dan kanan. Jika sel kanker ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka dilakukan setelah pembedahan dilakukan penyinaran yang diarahkan ke panggul
    2. Terapi penyinaran saja (pada penderita tertentu).

    - Kanker vulva stadium III

    1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan dan kelenjar getah bening paha bagian atas kiri dan kanan. Jika di dalam kelenjar getah bening ditemukan sel-sel kanker atau jika sel-sel kanker hanya ditemukan di dalam vulva dan tumornya besar tetapi belum menyebar, setelah pembedahan dilakukan terapi penyinaran pada panggul dan selangkangan.
    2. Terapi radiasi dan kemoterapi diikuti oleh vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening kiri dan kanan.
    3. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi.

    - Kanker vulva stadium IV

    1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon bagian bawah, rektum atau kandung kemih (tergantung kepada lokasi penyebaran kanker) disertai pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi panggul)
    2. Vulvektomi radikal diikuti dengan terapi penyinaran
    3. Terapi penyinaran diikuti dengan vulvektomi radikal
    4. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi dan mungkin juga diikuti oleh pembedahan

    - Kanker vulva yang berulang (kambuh kembali)

    1. Eksisi lokal luas dengan atau tanpa terapi penyinaran
    2. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon, rektum atau kandung kemih (tergantung kepada lokasi penyebaran kanker) disertai dengan pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi panggul)
    3. Terapi penyinaran ditambah dengan kemoterapi dengan atau tanpa pembedahan
    4. Terapi penyinaran untuk kekambuhan lokal atau untuk mengurangi gejala nyeri, mual atau kelainan fungsi tubuh
    PENCEGAHAN

    Ada 2 cara untuk mencegah kanker vulva:

    1. Menghindari faktor resiko yang bisa dikendalikan
    2. Mengobati keadaan prekanker sebelum terjadinya kanker invasif

    Keadaan prekanker bisa ditemukan dengan menjalani pemeriksaan sistem reproduksi secara teratur dan memeriksakan setiap ruam, tahi lalat, benjolan atau kelainan vulva lainnya yang sifatnya menetap. Pengobatan NIV bisa mencegah sejumlah kasus kanker invasif. Melanoma bisa dicegah dengan mengangkat tahi lalat atipik. Setiap wanita hendaknya mewaspadai setiap perubahan yang terjadi pada kulit vulva dengan melakukan pemeriksaan sendiri (dengan bantuan sebuah cermin) setiap bulan.



    Referensi


    - G, David M. R, Pedro T. Vulvar Cancer. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.

    http://www.merckmanuals.com/home/womens_health_issues/cancers_of_the_female_

    reproductive_system/vulvar_cancer.html

    - Mayo Clinic. Vulvar Cancer. 2012. http://www.mayoclinic.com/health/vulvar-cancer/

    DS00768

    Kanker Vulva Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

    0 comments:

    Post a Comment