Masalah Tumbuh Kembang Anak

Masalah Tumbuh Kembang Anak


Definisi


Hambatan pertumbuhan pada anak adalah suatu keadaan dimana berat badan anak atau pertambahan berat badan anak secara signifikan berada dibawah berat badan anak lain yang sama umur dan jenis kelaminnya. Gangguan perkembangan pada anak adalah adanya hambatan dalam pertumbuhan fungsi dan kemampuan anak.

Tumbuh kembang anak tergantung dari kombinasi berbagai faktor, termasuk faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan. Antara usia 1-13 tahun, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Anak mulai belajar berjalan, dari yang awalnya terhuyung-huyung, kemudian bisa berlari, melompat, dan berolahraga. Pada usia 1 tahun, sebagian besar anak bisa mengucapkan hanya sedikit kata-kata yang dikenal. Pada usia 10 tahun, sebagian besar anak bisa menulis dan menggunakan komputer. Namun, tingkat perkembangan intelektual, emosi, dan perilaku anak bervariasi satu sama lain.

Pertumbuhan pada bayi dan anak-anak yang terhambat biasanya ditandai dengan adanya kegagalan dalam menambah berat badan dan tinggi badan. Pada remaja, tubuh terlihat pendek dan perkembangan seksualnya kurang.

Gangguan perkembangan anak dapat berupa hambatan dalam berbicara atau hambatan dalam berjalan. Gangguan perkembangan bisa mempengaruhi kemampuan anak dalam mengerti sesuatu, mengingat, memusatkan perhatian, memecahkan masalah, berbahasa, atau melakukan interaksi sosial.

PENYEBAB

Penyebab masalah tumbuh kembang anak bisa berupa faktor intrinsik (berasal dari dalam diri anak, biasanya merupakan masalah kesehatan) atau faktor ekstrinsik (berasal dari lingkungan diluar anak, biasanya merupakan masalah psikososial).

Yang termasuk ke dalam faktor intrinsik:

  • Kelainan kromosom (misalnya sindroma Down dan sindroma Turner)
  • Defek pada sistem organ utama
  • Kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau kekurangan hormon lainnya
  • Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan kesulitan dalam memberikan makanan pada bayi dan menyebabkan hambatan pertumbuhan
  • Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh
  • Anemia atau penyakit darah lainnya
  • Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan malabsorbsi atau hilangnya enzim pencernaan sehingga kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi
  • Beberapa penyakit (misalnya cerebral palsy, gastroenteritis menahun dan refluks gastroesofageal)
  • Masalah fisik pada anak, misalnya anak yang tidak dapat mendengar bisa mengalami hambatan dalam berbicara
  • Herediter. Adanya pola tertentu yang mungkin diturunkan dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan anak, misalnya anak terlambat berjalan atau berbicara
  • Yang merupakan faktor ekstrinsik:

  • Faktor psikis dan sosial (misalnya tekanan emosional akibat penolakan atau kekerasan dari orang tua). Depresi bisa menyebabkan nafsu makan anak berkurang. Depresi bisa terjadi jika anak tidak mendapatkan rangsangan sosial yang cukup, seperti yang dapat terjadi pada bayi yang diisolasi dalam inkubator atau pada anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
  • Faktor ekonomi (dapat mempengaruhi masalah pemberian makanan pada anak, tempat tinggal dan perilaku orang tua). Keadaan ekonomi yang pas-pasan dapat menyebabkan anak tidak memperoleh gizi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhannya.
  • Faktor lingkungan (termasuk paparan infeksi, parasit atau racun). Selain itu, kurangnya stimulasi mental juga bisa memperlambat perkembangan anak.
  • Beberapa faktor risiko terjadinya hambatan dalam tumbuh kembang anak :
    - Penyakit yang diderita anak tetapi tidak terdiagnosis
    - Kemiskinan
    - Lingkungan emosional yang negatif
    - Tempat tinggal yang berdesakan serta kumuh




    Gejala


    Gejalanya berupa:
    - Tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala tidak berkembang secar normal berdasarkan tabel pertumbuhan standar (tinggi badan kurang dari 3 persentil, berat badan 20% dibawah berat badan ideal terhadap tinggi badan atau kurva pertumbuhannya menurun dari sebelumnya)
    - Kemampuan fisik (seperti berguling, duduk, berdiri dan berjalan) berkembang secara lambat
    - Kemampuan mental dan sosial tertunda
    - Perkembangan ciri seksual sekunder tertunda (pada remaja)



    Diagnosa


    Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Hasil pengukuran ini dibandingkan dengan hasil pengukuran pada kunjungan yang lalu dan dengan grafik standar. Jika laju pertumbuhannya cukup, maka dikatakan normal meskipun anaknya kecil. Untuk mengetahui mengapa anak ini kecil, perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan ditanyakan mengenai kebiasaan makan, masalah sosial dan penyakit yang pernah diderita anak maupun anggota keluarga lainnya.

    Pemeriksaan lain yang biasa dilakukan:

  • Pemeriksaan darah lengkap (untuk melihat adanya anemia)
  • Elektrolit
  • Analisa air kemih
  • Tes fungsi tiroid
  • Pemeriksaan hormon lainnya
  • Elektroforesa hemoglobin untuk menentukan adanya penyakit sel sabit
  • Rontgen untuk menentukan usia tulang


  • Pengobatan


    Pengobatan tergantung pada penyebabnya. Setiap masalah yang diduga menjadi penyebab terjadinya hambatan tumbuh kembang harus diobati. Jika penyebabnya adalah faktor gizi, maka dapat diatasi dengan menerapkan pola makan seimbang dan memberikan pendidikan kepada orang tua.

    Jika penyebabnya melibatkan faktor psikososial, pengobatan sebaiknya meliputi perbaikan dinamika keluarga dan lingkungan tempat tinggal anak. Sikap dan perilaku orang tua bisa berpengaruh terhadap masalah anak dan perlu dievaluasi. Pada beberapa kasus, anak perlu dirawat di rumah sakit agar bisa diterapkan rencana pengobatan yang menyeluruh dari segi medis, perilaku dan psikososial.

    Jika keadaan ini belum berlangsung lama dan penyebabnya diketahui serta dapat diperbaiki, maka anak dapat kembali mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Jika keadaannya telah berlangsung lama, maka efeknya mungkin juga akan berlangsung lama dan pertumbuhan serta perkembangan yang normal mungkin tidak dapat dicapai.



    Referensi


    - D, Daniel A. Introduction to Growth and Development. Merck Manual Handbook. 2013.

    http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/growth_and_development/

    introduction_to_growth_and_development.html

    - D, Daniel A. Childhood Development. Merck Manual Handbook. 2013.

    http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/growth_and_development/

    childhood_development.html

    - S, Stephen B. Definiton of Developmental Disorders. Merck Manual Handbook. 2009.

    http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/learning_and_developmental_

    disorders/definition_of_developmental_disorders.html

    Masalah Tumbuh Kembang Anak Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

    0 comments:

    Post a Comment