Shigellosis

Shigellosis


Definisi


Shigellosis (Disentri Basiler) merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Shigella. Infeksi ini menyebabkan terjadinya diare cair atau disentri (yang sering dan biasanya disertai rasa nyeri saat mengeluarkan feces yang bercampur darah, nanah, dan lendir).

PENYEBAB

Penyebabnya adalah bakteri Shigella. Bakteri ini sering menyebabkan disentri di seluruh dunia. Karena asam lambung tidak dapat menghancurkan bakteri ini, maka memakan sejumlah kecil bakteri saja dapat menyebabkan infeksi. Pada usus besar, bakteri menyebabkan peradangan dan dikeluarkan lewat feces (tinja). Akibatnya, infeksi dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang melalui tangan yang tidak bersih. Infeksi juga dapat menyebar melalui :

  • Hubungan seksual oral-anal
  • Makanan yang terkontaminasi dari tangan pemasak makanan yang tidak bersih karena tidak mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet
  • Air yang terkontaminasi kotoran manusia
  • Berenang atau berendam pada kolam yang tidak diklorinasi dengan cukup
  • Lalat yang hinggap ke kotoran yang terkontaminasi kemudian hinggap ke makanan

Infeksi mudah menyebar di antara orang-orang yang tinggal bersama. Wabah juga dapat terjadi pada pemukiman yang padat dengan tingkat kebersihan yang kurang, misalnya pada tempat yang merawat anak-anak retardasi mental, tempat pengungsian, tempat penitipan anak, kapal pesiar, dan di negara-negara berkembang.

Anak-anak cenderung lebih mudah terinfeksi dan memiliki gejala yang berat, misalnya kejang.




Gejala


Bakteri pada saluran cerna menyusup ke dalam lapisan usus, menyebabkan pembengkakan dan terkadang luka yang dangkal. Infeksi ringan menyebabkan demam yang tidak terlalu tinggi (38-38.9oC) dan diare cair 1-2 hari setelah terinfeksi. Dengan semakin beratnya infeksi, penderita mengalami kram perut dan menjadi sering ingin buang air besar. Pada disentri, frekuensi buang air besar menjadi sering serta mengandung darah, nanah, dan lendir.

Sumber : http://kidshealth.org

Infeksi pada anak-anak paling sering menyebabkan komplikasi yang berat :

  • Demam tinggi (sampai 41oC), terkadang dengan perubahan kesadaran (delirium)
  • Dehidrasi berat dengan penurunan berat badan
  • Sering buang air besar, hingga mencapai 20x per hari
  • Pada diare yang berat, bagian rektum menjadi menonjol keluar (prolaps rekti)
  • Pada kasus yang jarang, terjadi pembengkakan usus yang sangat jelas dan bahkan pecahnya (perforasi) usus besar
  • Terjadi sindroma hemolitik uremik jika infeksi disebabkan oleh Shigella dysenteriae

Dehidrasi berat dapat menyebabkan syok dan kematian, terutama jika penderita memiliki penyakit kronis, kurang gizi, atau pada orang tua. Pada sindroma hemolitik uremik, terjadi penghancuran sel-sel darah merah, sehingga terjadi anemia. Selain itu terjadi pembekuan darah yang abnormal, menyebabkan ginjal menjadi berhenti berfungsi. Kejang dan stroke juga dapat terjadi.

Beberapa penderita dapat mengalami peradangan pada mata, nyeri saat berkemih, dan artritis reaktif dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah diare.

KOMPLIKASI

Shigellosis bisa menyebabkan penurunan kesadaran, kejang dan koma dengan sedikit atau bahkan tanpa diare. Infeksi ini juga dapat berakibat fatal.

Infeksi bakteri lainnya bisa menyertai shigellosis, terutama pada penderita yang mengalami dehidrasi dan kelemahan.

Komplikasi yang jarang terjadi adalah kerusakan pada saraf, persendian, jantung, dan terkadang perforasi (berlubangnya) usus. Dorongan yang kuat selama proses buang air besar, menyebabkan sebagian bagian usus (rektum) keluar melalui anus (prolaps rekti).

Inflammation and tissue damage causes painful straining to pass stools, which can lead to rectal prolapse. Prolaps rekti 

Sumber : http://rehydrate.org



Diagnosa


Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada pada seseorang yang tinggal di daerah dimana Shigella sering ditemukan. Untuk memperkuat diagnosis, dibuat biakan (kultur) bakteri dari contoh tinja segar.



Pengobatan


Pada kebanyakan kasus, penyakit akan berakhir dalam 4-8 hari. Pada kasus yang berat, bisa berlangsung sampai 3-6 minggu. Pengobatan terutama berupa penggantian cairan dan garam yang hilang dari tubuh akibat diare.

Antibiotik tidak rutin dibutuhkan untuk infeksi yang ringan. Antibiotik diberikan jika penderita berusia sangat muda atau sangat tua, penyakitnya sangat berat atau jika cenderung terjadi penularan ke orang lain. Antibiotik dapat mengurangi beratnya gejala dan lama bakteri dikeluarkan melalui tinja. Antibiotik yang dapat digunakan antara lain Azithromycin, Ciprofloxacin, atau Trimethoprim-Sulfamethoxazole.

Obat-obat yang berfungsi untuk menghentikan diare, misalnya loperamide, dapat memperpanjang infeksi dan jangan diberikan.

PENCEGAHAN

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Shigellosis :

  • Orang-orang yang terinfeksi jangan menyiapkan makanan untuk orang lain
  • Setelah menggunakan toilet, orang yang terinfeksi harus mencuci tangan dengan bersih, dan toilet harus dibersihkan dan didisinfeksi sebelum digunakan kembali
  • Orang yang merawat orang lain dengan shigellosis harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum ia menyentuh orang lain atau menyentuh makanan
  • Anak-anak yang terinfeksi dan bergejala jangan melakukan kontak dengan anak-anak yang tidak terinfeksi
  • Popok anak yang terinfeksi harus dibuang dengan baik ke tempat pembuangan sampah yang tertutup, dan tempat untuk mengganti popok harus dibersihkan dengan desinfektan setiap kali selesai digunakan
  • Kotoran manusia (tinja) yang mengkontaminasi pakaian harus segera dibilas dengan air mengalir dan dicuci dengan air hangat. Sesudahnya tempat cuci dan alat-alat untuk mencuci harus diberisihkan dengan desinfektan

Saat ini, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah shigellosis.

Sumber : http://host.madison.com



Referensi


- L, Matthew E. Shigellosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.

http://www.merckmanuals.com/home/infections/bacterial_infections/shigellosis.html

- Utah Public Health. Shigellosis (Bacillary Dysentery). Utah. 2010. 

http://health.utah.gov/epi/diseases/shigella/plan/ShigellaPlan081610.pdf

Shigellosis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment