Gangguan Somatoform pada Anak

Gangguan Somatoform pada Anak


Definisi


Gangguan somatoform adalah gangguan mental yang menyebabkan timbulnya gejala-gejala pada tubuh, termasuk rasa nyeri. Gejala-gejala ini tidak dapat ditelusuri untuk suatu penyebab fisik. Selain itu juga tidak terdapat adanya penyalahgunaan zat-zat tertentu atau gangguan mental lainnya yang menyebabkan timbulnya gejala. Pada gangguan somatoform, gejala-gejala fisik disebabkan oleh adanya masalah psikologis.

Orang-orang dengan gangguan somatoform tidak berbohong akan gejala-gejala yang dialami. Rasa nyeri dan gangguan lain yang dialami begitu nyata. Gejala-gejala ini bahkan bisa sampai sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

PENYEBAB

Keluhan-keluhan fisik tanpa adanya penyebab medis yang mendasari mungkin menggambarkan adanya suatu stress, misalnya akibat terpisah dari orang tua. Anak memiliki respon yang berbeda-beda terhadap stress. Hal ini tergantung dari karakteristik setiap individu, misalnya penilaian anak terhadap suatu kejadian dan bagaimana cara mengatasinya. Beberapa anak memiliki kesulitan yang lebih besar dibanding anak lainnya dalam mengungkapkan emosi secara langsung. Hal ini dipengaruhi antara lain oleh temperamen dan juga faktor adat/budaya yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Pemicu paling sering terjadinya gangguan somatoform adalah stress psikososial, trauma (pelecehan seksual atau kekerasan fisik) atau konflik dalam keluarga. Meskipun ada sejumlah hipotesa mengenai terjadinya gangguan somatoform, tetapi penyebab pasti gangguan ini belum diketahui.




Gejala


Anak dengan gangguan somatoform bisa memiliki sejumlah gejala tanpa adanya penyebab fisik, misalnya rasa nyeri, gangguan pernafasan dan kelemahan. Anak seringkali menunjukkan gejala penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain. Gejala-gejala fisik ini tampaknya terjadi dibawah sadar sebagai respon terhadap stress psikologis atau masalah tertentu.

Gangguan somatoform meliputi :

  • Gangguan Konversi. Gejala-gejala yang timbul mirip dengan gejala neurologis. Anak bisa tampak mengalami kelumpuhan pada lengan atau tungkai, menjadi tuli atau tidak dapat melihat, bahkan bisa bergetar yang mungkin menyerupai kejang. Gejala-gejala ini muncul secara tiba-tiba, biasanya setelah mengalami kejadian yang menyedihkan, dan mungkin bisa pulih secara tiba-tiba atau juga tidak.
  • Gangguan Somatisasi. Anak-anak mengalami berbagai gejala yang tidak jelas, misalnya sakit kepala, sakit perut, dan mual. Semua bagian tubuh bisa terkena. Gejala-gejala ini bisa hilang timbul untuk waktu yang lama.
  • Gangguan dismorfik pada tubuh. Anak menjadi terfokus pada suatu cacat pada penampilan yang dibayangkan, misalnya ukuran hidung atau telinga, atau menjadi sangat khawatir pada kelainan yang kecil, misalnya kutil.
  • Hipokondriasis. Anak tidak memiliki gejala spesifik tetapi terobsesi pada fungsi tubuh, misalnya detak jantung, pencernaan, dan berkeringat, serta meyakini bahwa mereka memiliki penyakit serius, padahal tidak ada yang masalah dalam tubuhnya. Anak juga bisa merasa cemas dan tertekan.

Gangguan somatoform bisa terjadi pada anak laki-laki maupun anak perempuan, tetapi gangguan ini lebih sering terjadi pada remaja perempuan ketimbang remaja laki-laki.



Diagnosa


Diagnosa didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Terkadang pemeriksaan penunjang dilakukan untuk memastikan bahwa anak tidak memiliki gangguan fisik yang dapat menimbulkan gejala-gejala tersebut. Namun, pemeriksaan yang berlebihan umumnya dihindari karena dapat membuat anak merasa yakin bahwa benar-benar ada masalah fisik di dalam tubuhnya.

Jika tidak ada masalah fisik yang ditemukan, maka bisa dilakukan pemeriksaan kesehatan mental untuk menentukan apakah gejala-gejala tersebut disebabkan oleh gangguan somatoform atau tidak. Anak dan anggota keluarga perlu ditanyakan apakah terdapat masalah psikologis tertentu yang mungkin mendasari terjadinya gangguan ini.



Pengobatan


Anak-anak mungkin menolak ajakan untuk menemui psikoterapist karena mereka berpikir bahwa gejala-gejala yang dialami murni bersifat fisik. Terapi yang dilakukan bisa berupa hipnosis, biofeedback, dan terapi relaksasi. Psikoterapi biasanya dikombinasi dengan program rehabilitasi yang bertujuan untuk membantu anak kembali ke rutinitas normal sehari-hari. Rehabilitasi dapat berupa terapi fisik yang berguna untuk :

- mengatasi akibat yang nyata pada fisik akibat gangguan somatoform, misalnya kurangnya mobilitas atau hilangnya massa otot
- membuat anak merasa seperti ada sesuatu yang nyata dilakukan untuk mengobati dirinya
- membuat anak berpartisipasi aktif dalam terapi

Obat-obat bisa digunakan untuk mengatasi rasa nyeri, kecemasan, atau depresi yang bisa menyertai gangguan ini.



Referensi


- C, Louise. Somatoform Disorders. Web MD. 2012.

http://www.webmd.com/mental-health/somatoform-disorders-symptoms-types-treatment

- J, Hugh F. Somatoform Disorders in Children. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.

http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/mental_health_disorders_in_children

/somatoform_disorders_in_children.html

- NYU Langone Medical Center. Psychosomatic Illness (Somatoform Disorder). 

http://www.aboutourkids.org/families/disorders_treatments/az_disorder_guide/

psychosomatic_illness_somatoform_disorder

Gangguan Somatoform pada Anak Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment