Hipertensi Pulmoner Persisten

Hipertensi Pulmoner Persisten


Definisi


Hipertensi Pulmoner adalah suatu keadaan dimana pembuluh darah pada paru-paru bayi baru lahir mengkerut dan menyebabkan berkurangnya jumlah darah yang mengalir ke paru-paru sehingga kadar oksigen darah menjadi sangat rendah dan bisa berakibat fatal.

PENYEBAB

Janin dalam kandungan tidak menghirup udara, sehingga darahnya tidak perlu mengalir melalui paru-paru agar banyak mengandung oksigen. Darah janin banyak yang mengalir langsung dari sisi kanan jantung ke sisi kiri jantung melalui sebuah lubang diantara kedua atrium jantung (foramen ovale).

Darah pada sisi kanan jantung, dari arteri pulmonalis sebagian besar mengalir ke aorta melalui suatu pembuluh darah yang menghubungkan kedua pembuluh besar tersebut, yaitu duktus arteriosus. Hanya sebagian kecil darah yang sampai ke paru-paru.

Sumber : http://en.wikipedia.org

Pada saat lahir, foramen ovale dan duktus arteriosis menutup dan darah dari sisi kanan jantung mengalir ke paru-paru. Tetapi pada beberapa bayi, pembuluh darah di paru-paru mengkerut sehingga foramen ovale tetap membuka; duktus arteriosus juga mungkin tetap membuka. Jika hal ini terjadi, maka darah yang sampai ke paru-paru hanya sedikit sehingga kadar oksigen dalam darah bayi sangat rendah.

Hipertensi pulmoner lebih sering ditemukan pada bayi post-matur atau bayi yang ibunya mengkonsumsi aspirin atau indometasin. Keadaan ini lebih sering ditemukan pada bayi yang menderita penyakit paru-paru lainnya, seperti sindroma aspirasi mekonium atau pneumonia, tetapi bisa juga terjadi pada bayi yang paru-parunya normal.




Gejala


Terkadang hipertensi pulmoner persisten terjadi sejak lahir, tetapi bisa juga baru muncul setelah hari pertama atau kedua setelah dilahirkan. Gejala-gejala yang dapat ditemukan :

  • pernafasan bayi biasanya cepat
  • bisa terjadi kesulitan untuk bernafas yang berat jika bayi baru lahir memiliki gangguan paru-paru yang mendasarinya
  • kulit bayi menjadi kebiruan (sianosis) karena rendahkan kadar oksigen di dalam darah, atau bisa juga tampak pucat
  • nadi yang lemah
  • detak jantung cepat


Diagnosa


Dugaan adanya hipertensi pulmoner persisten didasarkan pada gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik bayi, yang didukung oleh adanya riwayat pemakaian aspirin atau indometasin oleh ibu untuk waktu yang lama saat kehamilan atau adanya kesulitan dalam persalinan. Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan adanya distress pernafasan yang berat dan rendahnya kadar oksigen di dalam darah.

Hasil pemeriksaan foto sinar-x dada mungkin bisa sepenuhnya normal jika tidak ada gangguan paru yang mendasarinya. Diagnosa pasti membutuhkan pemeriksaan ekokardiogram untuk menilai tekanan pada arteri pulmoner.



Pengobatan


Bayi biasanya ditempatkan di dalam ruangan yang memiliki kadar oksigen 100%, atau pada kasus yang berat, diberikan ventilator dengan oksigen 100%. Kadar oksigen yang tinggi di dalam darah membantu membuka arteri pulmoner.

Pada kasus yang sangat berat, gas nitrit oksida dalam konsentrasi yang sangat kecil bisa ditambahkan ke oksigen yang dihirup bayi. Nitrit oksida membuka pembuluh darah arteri pada paru-paru bayi dan mengurangi hipertensi pulmoner. Terapi ini mungkin diperlukan selama beberapa hari.

Pada kasus yang jarang, jika semua terapi tidak berhasil atau jika keadaan bayi sangat kritis, bisa digunakan teknik oksigenasi membran ekstrakorporeal. Darah bayi diputar melalui suatu mesin jantung-paru (membran oksigenator) yang berfungsi menambah oksigen ke dalam darah dan membuang karbondioksida dari darah; kemudian darah dikembalikan ke tubuh bayi.



Referensi


- K, Arthur E. Persistent Pulmonary Hypertension. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.

http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/problems_in_newborns/

persistent_pulmonary_hypertension.html

- NYU Langone Medical Centre. Persistent Pulmonary Hypertension of The Newborn. 2013.

http://pediatrics.med.nyu.edu/conditions-we-treat/conditions/persistent-pulmonary-

hypertension-newborn

Hipertensi Pulmoner Persisten Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment