Definisi
Hipogammaglobulinemia sementara (Transient hypogammaglobulinemia) pada bayi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan kadar IgG di dalam darah, terkadang juga disertai penurunan kadar IgA dan immunoglobulin jenis lain di bawah nilai normal, pada bayi yang berusia di atas 6 bulan. Namun penderita masih memiliki respon antibodi yang normal atau hampir normal terhadap pemberian imunisasi. Kadar immunoglobulin biasanya akan meningkat dan mencapai nilai normal setelah usia 2-6 tahun. Kelainan ini merupakan penyakit imunodefisiensi primer yang cukup sering terjadi.
Ig G merupakan satu-satunya antibodi yang dapat masuk melalui plasenta dari ibu ke janin. IgG ibu akan memberi perlindungan terhadap janin dan bayi sampai sistem kekebalan tubuh bayi dapat menghasilkan antibodinya sendiri, yaitu pada usia sekitar 6 bulan. Pada bayi dengan hipogammaglobulinemia sementara, kadar IgG akan terus turun sesudah penurunan fisiologis kadar IgG ibu pada bayi, yaitu pada usia sekitar 3-6 bulan. Namun demikian kondisi ini bukan merupakan suatu gangguan imunodefisiensi yang sebenarnya dan jarang menimbulkan infeksi yang hebat.
PENYEBABPada saat dilahirkan, sistem kekebalan tubuh belum sepenuhnya terbentuk. Kebanyakan antibodi yang terdapat pada bayi berasal dari antibodi yang dihasilkan oleh ibu dan ditransfer melalui plasenta saat bayi masih dalam kandungan. Antibodi yang berasal dari si ibu melindungi bayi dari infeksi sampai bayi dapat menghasilkan antibodi sendiri, biasanya pada usia 6 bulan. Bayi dengan hypogammaglobulinemia sementara belum dapat menghasilkan antibodi sendiri sampai usia tersebut. Akibatnya, kadar antibodi di dalam tubuh bayi menjadi rendah. Penyebab terjadinya kondisi ini sendiri masih belum diketahui secara pasti. Kondisi ini biasanya lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang lahir prematur. Meskipun kelainan tersebut sudah ada sejak lahir, namun kelainan tersebut tidak bersifat diturunkan. Kelainan ini dapat terjadi pada anak laki-laki maupun anak perempuan.
Gejala
Penderita hipogammaglobulinemia sementara dapat bergejala atau tidak bergejala. Gejala yang biasanya dialami adalah infeksi berulang, misalnya infeksi saluran nafas bagian atas, infeksi telinga bagian tengah, dan sinusitis. Infeksi bakteri yang mengancam nyawa dapat terjadi namun jarang ditemukan. Pneumonia juga dapat terjadi pada sekitar 23% penderita.
Diagnosa
Diagnosa dibuat dengan memeriksa kadar immunoglobulin yang rendah dan juga pemeriksaan untuk melihat adanya respon pembentukan antibodi dengan pemberian antigen pada vaksinasi (misalnya vaksin tetanus atau vaksin difteri). Pemeriksaan ini dapat membedakan gangguan ini dari hipogammaglobulinemia yang permanen, di mana tidak terbentuk antibodi spesifik pada pemberian antigen dengan vaksinasi.
Pengobatan
Pemberian immunoglobulin melalui pembuluh darah biasanya tidak diperlukan. Kondisi ini biasanya akan menetap selama beberapa bulan atau tahun, tetapi akan membaik dengan sendirinya.
Kebanyakan bayi dengan gangguan tersebut masih memiliki antibodi jenis lainnya. Oleh karena itu, mereka tidak memiliki masalah dengan infeksi dan tidak memerlukan pengobatan. Meskipun begitu, beberapa bayi, terutama mereka yang lahir prematur, sering mengalami infeksi. Pemberian imunoglobulin bisa mencegah dan membantu mengobati infeksi.
Referensi
- Rebecca H Buckley. Transient Hypogammaglobulinemia of Infancy. 2008.
http://www.merckmanuals.com/professional/immunology_allergic_disorders/
immunodeficiency_disorders/transient_hypogammaglobulinemia_of_infancy.html
- Alan P Knutsen. Transient Hypogammaglobulinemia of Infancy. St Louis University Health Sciences Center. 2012. http://emedicine.medscape.com/article/888706-clinical#a0216
0 comments:
Post a Comment