Pneumokoniosis (Penyakit Paru-paru Hitam)

Pneumokoniosis (Penyakit Paru-paru Hitam)


Definisi


Pneumokoniosis (pneumoconiosis), atau disebut juga sebagai penyakit paru-paru hitam, penyakit pekerja tambang, miner's asthma, anthracosis, atau anthrasilicosis, adalah suatu penyakit pernafasan yang terjadi karena menghirup debu batubara atau grafit untuk waktu yang lama.

Pneumoconiosis

Sumber : http://medical-enc.com

Sindroma Caplan merupakan kelainan yang jarang terjadi, yang dapat mengenai pekerja tambang batubara yang menderita artritis reumatoid. Pada sindroma Caplan, terbentuk nodul jaringan parut yang bulat dan besar dengan cepat di paru-paru. Nodul tersebut bisa terjadi pada orang-orang yang terpapar debu batubara dalam jumlah besar, meskipun mereka tidak memiliki pneumokoniosis.

PENYEBAB

Pneumokoniosis terjadi akibat terhirupnya serbuk batubara untuk waktu yang lama.

Pneumokoniosis pekerja batubara terjadi dalam 2 bentuk, yaitu simplek dan komplikata (fibrosis masif progresif). Tipe simplek biasanya bersifat ringan, sedangkan tipe komplikata bisa berakibat fatal.

Meskipun debu batubara tidak memicu timbulnya banyak reaksi dari saluran nafas, tetapi debu batubara menyebar ke seluruh paru dan tampak sebagai bintik-bintik kecil pada foto rontgen. Debu batubara ini bisa menyebabkan sumbatan pada saluran nafas.

Pada pneumokoniosis simplek, debu batubara terkumpul di sekitar saluran nafas kecil (bronkiolus) di paru-paru. Setiap tahun, 1-2% penderita pneumokoniosis simplek mengalami penyakit yang lebih berat, yang disebut sebagai fibrosis masif progresif, dimana terbentuk jaringan parut yang luas di paru-paru (minimal dengan diameter sekitar 1 cm). Meskipun sudah tidak lagi terpapar debu batubara, tetapi fibrosis masif progresif bisa semakin memburuk. Jaringan parut bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan dan pembuluh darah paru-paru.

Risiko seseorang terkena pneumokoniosis tergantung dari berapa lama seseorang terpapar debu batubara. Kebanyakan orang yang terkena pneumokoniosis berusia lebih dari 50 tahun. Merokok tidak meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru.

                   




Gejala


Pneumokoniosis simplek biasanya tidak menimbulkan gejala. Tetapi banyak penderita yang mengalami batuk dan mudah sesak nafas karena mereka juga memiliki gangguan pernafasan, seperti emfisema atau bronkitis. Gangguan ini lebih cenderung terjadi pada orang-orang yang merokok, sehingga orang-orang yang merokok yang terkena pneumokoniosis lebih mungkin untuk mengalami gejala.

Pada pneumokoniosis tahap berat, dimana terbentuk fibrosis masif yang progresif pada jaringan paru, penderita menjadi batuk dan seringkali mengalami sesak nafas.



Diagnosa


Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, hasil pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan rontgen dada atau CT scan dada yang menunjukkan adanya bintik-bintik yang khas di daerah paru pada orang yang memiliki riwayat terpapar oleh debu batubara untuk waktu lama, biasanya orang yang telah bekerja di tambang batubara setidaknya selama 10 tahun. Selain itu, bisa dilakukan tes fungsi paru-paru.



Pengobatan


Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Pengobatan diberikan untuk mengatasi gejala-gejala yang ada dan komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernafasan, maka bisa diberikan oksigen tambahan. Penderita yang mengalami sesak nafas bisa diberikan obat untuk menjaga saluran nafas tetap terbuka.

Penambang batubara biasanya dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan foto rontgen dada rutin setiap tahun, sehingga penyakit bisa dideteksi pada tahap yang relatif awal. Jika penyakit terdeteksi, maka pekerja harus dipindahkan ke tempat dimana kadar debu batubara rendah, sehingga membantu mencegah terjadinya fibrosis masif yang progresif.

Pekerja batubara yang merokok didorong untuk berhenti merokok. Pekerja bisa diberikan vaksinasi terhadap pneumokokus dan influenza, karena mereka lebih rentan untuk terkena penyakit tersebut.

PENCEGAHAN

Tindakan pencegahan adalah sangat penting, karena pneumokoniosis tidak dapat disembuhkan. Pneumokoniosis bisa dicegah dengan cara menghindari atau menekan paparan debu batubara di tempat kerja, misalnya dengan menggunakan sistem ventilasi yang baik dan memakai masker wajah yang dapat menyaring udara.



Referensi


- H, Denis. Coal Worker's Pneumoconiosis. Medline Plus. 2013.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000130.htm

- N, Lee S. Coal Workers' Pneumoconiosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.

http://www.merckmanuals.com/home/lung_and_airway_disorders/environmental_lung_diseases

/coal_workers_pneumoconiosis.html

Pneumokoniosis (Penyakit Paru-paru Hitam) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment