Pneumotoraks

Pneumotoraks


Definisi


Pneumotoraks (Pneumothorax) adalah akumulasi udara di dalam rongga pleura. Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada.

PENYEBAB

Normalnya, tekanan di dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan di dalam paru-paru maupun di luar rongga dada. Jika terjadi perforasi, dimana terdapat lubang yang menghubungkan rongga pleura dengan bagian dalam paru-paru atau bagian luar rongga dada, maka udara akan masuk ke dalam rongga pleura sampai didapatkan tekanan yang seimbang atau lubang yang ada tertutup. Adanya udara di dalam rongga pleura ini akan menekan dan membuat paru-par menjadi kollaps. Terkadang sebagian besar atau semua jaringan paru menjadi kollaps, sehingga penderita mengalami sesak nafas.

Ada beberapa jenis pneumotoraks yang bisa terjadi :

- Pneumotoraks Spontan Primer

Pneumotoraks spontan primer merupakan pneumotoraks yang terjadi tanpa alasan yang jelas pada orang-orang yang tidak ditemukan memiliki gangguan paru-paru.

Pneumotoraks spontan primer biasanya terjadi karena ada bulla atau bleb (gelembung kecil berisi udara di paru-paru) yang pecah. Penyebab terbentuknya bulla atau bleb ini belum diketahui, tetapi paling sering terjadi pada pria yang tinggi, kurus, berusia kurang dari 40 tahun dan merokok.

Bulla atau bleb itu sendiri bukan merupakan suatu penyakit pada paru-paru. Sebagian besar bulla atau bleb bisa pecah dengan sendirinya tanpa penyebab yang jelas, tetapi bisa juga karena perubahan tekanan yang terjadi saat :

  • terbang
  • menyelam
  • mendaki gunung (di tempat yang tinggi)

Sebagian penderita bisa pulih sempurna. Namun, sampai sekitar 50% kasus mengalami kekambuhan. 

Sumber : http://www.andes.org.uk

- Pneumotoraks Spontan Sekunder

Pneumotoraks spontan sekunder merupakan pneumotoraks yang terjadi pada orang-orang dengan gangguan paru-paru yang mendasari.

Pneumotoraks jenis ini paling sering terjadi akibat pecahnya bulla pada orang-orang tua dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), tetapi bisa juga terjadi pada orang-orang dengan gangguan paru lainnya, misalnya fibrosis kistik, asma, emfisema, pneumonia, abses paru, tuberkulosis, sarkoidosis, dan granulomatosis sel Langerhans. Karena adanya gangguan paru yang mendasari, gejala dan hasil akhir penyakit umumnya lebih buruk dibandingkan dengan pneumotoraks spontan primer. Angka kekambuhan yang terjadi mirip dengan pneumotoraks spontan primer.

- Pneumotoraks Akibat Trauma

Pneumotoraks juga bisa terjadi akibat adanya trauma yang membuat udara masuk ke dalam rongga pleura. Trauma yang didapat bisa berupa trauma tajam (misalnya akibat luka tusuk atau luka tembak) maupun trauma tumpul (misalnya benturan pada didapat saat kecelakaan kendaraan bermotor atau pukulan di dada yang menyebabkan patahnya tulang iga).

Trauma yang terjadi saat melakukan tindakan medis, misalnya torakosentesis, bronkoskopi, torakoskopi atau resusitasi jantung paru (RJP), juga memiliki risiko untuk terjadinya pneumotoraks. Pemakaian ventilator juga bisa menimbulkan tekanan pada paru-paru (barotrauma) yang menyebabkan terjadinya pneumotoraks.

- Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax)

Pneumotoraks ventil, atau disebut juga tension pneumothorax, merupakan pneumotoraks yang serius dan berpotensi mengancam nyawa. Pada kondisi ini, jaringan yang meliputi daerah tempat masuknya udara ke rongga pleura bekerja sebagai katup satu arah, sehingga udara bisa masuk ke dalam rongga pleura, tetapi tidak bisa keluar. Kondisi ini menimbulkan tekanan yang tinggi di dalam rongga pleura, sehingga jaringan paru bisa benar-benar kollaps. Selain itu, jantung dan struktur lain di rongga dada juga menjadi tertekan. Tekanan yang berlebihan bisa menghambat jantung dalam memompa darah, sehingga bisa terjadi syok.

Jika tidak diatasi, tension pneumothorax bisa menyebabkan kematian dalam waktu beberapa menit. Untuk itu, penderita perlu segera dibawa ke dokter. Sebuah jarum perlu segera dipasang ke bagian dada yang terkena untuk mengeluarkan tekanan di dalamnya. Setelah itu, sebuah selang khusus dipasang secara terpisah untuk dapat terus mengeluarkan udara di dalamnya.




Gejala


Gejala-gejala pneumotoraks yang muncul sangat bervariasi, tergantung dari berapa banyak udara yang masuk ke dalam rongga pleura, berapa banyak jaringan paru yang kollaps, dan bagaimana fungsi paru sebelum terjadi pneumotoraks.

Pada beberapa kasus bisa tidak timbul gejala, atau hanya berupa sedikit sesak nafas atau nyeri dada. Tetapi bisa juga terjadi sesak nafas yang berat, syok, bahkan henti jantung.

Gejala yang muncul cenderung lebih ringan pada pneumotoraks yang terjadi secara perlahan ketimbang pneumotoraks yang terbentuk dengan cepat, kecuali pneumotoraks yang terjadi sangat besar sehingga menekan pembuluh darah di dada (tension pneumothorax). Gejala biasanya mereda seiring dengan adaptasi tubuh terhadap paru-paru yang kollaps dan paru-paru perlahan-lahan mulai mengembang kembali jika udara di rongga pleura bisa terserap.

Gejala yang umumnya terjadi :

  • nyeri dada yang bersifat tajam, dan semakin berat saat penderita menarik nafas dalam atau batuk
  • sesak nafas

Gejala lain yang mungkin bisa terjadi :

  • batuk kering tiba-tiba
  • nyeri di bagian bahu, leher, atau perut
  • warna kulit kebiruan, akibat kekurangan oksigen
  • dada terasa kencang
  • mudah lelah
  • detak jantung yang cepat
  • penurunan tekanan darah (hipotensi)


Diagnosa


Pemeriksaan fisik biasanya dapat memastikan diagnosa jika pneumotoraks yang terjadi besar. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan :

  • Rontgen dada, merupakan pemeriksaan penunjang yang umumnya dilakukan untuk menunjukkan adanya udara diluar paru-paru
  • CT scan dada, terkadang dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail
  • Analisa gas darah
  • Rontgen pneumotoraks

    Pneumotoraks

    Sumber : http://www.healthcentral.com



    Pengobatan


    Tujuan penanganan pneumotoraks adalah untuk menghilangkan tekanan pada paru-paru, sehingga paru-paru dapat mengembang kembali, dan mencegah terjadinya kekambuhan.

    Penanganan yang diberikan tergantung dari seberapa berat paru-paru yang kollaps dan terkadang kondisi umum penderita.

    - Pengamatan (Observasi)

    Jika hanya sedikit jaringan paru yang kollaps, mungkin pneumotoraks yang ada hanya akan dipantau menggunakan foto rontgen dada serial, sampai udara di rongga pleura terserap sepenuhnya dan paru-paru mengembang kembali.

    Untuk itu, penderita perlu benar-benar beristirahat, karena kerja berat bisa memperburuk kollapsnya paru-paru. Oksigen tambahan bisa diberikan untuk mempercepat proses penyerapan udara dari dalam rongga pleura.

    - Pemasangan jarum atau selang di dada

    Pada pneumotoraks yang lebih besar dan menyebabkan kollapsnya jaringan paru yang lebih banyak, mungkin diperlukan pemasangan jarum atau selang di dada untuk mengeluarkan udara di dalamnya. Selang dada mungkin akan dibiarkan terpasang selama beberapa jam atau hari untuk bisa terus mengeluarkan udara dari dalam rongga pleura.

    - Pembedahan

    Jika pemasangan selang di dada tidak dapat mengatasi pneumotoraks yang ada, maka mungkin diperlukan pembedahan untuk menutup daerah kebocoran/lubang tempat udara masuk. Jika tidak ditemukan adanya kebocoran, atau jika penderita tidak dapat menjalani pembedahan karena kondisi kesehatan yang kurang baik, maka rongga pleura bisa ditutup dengan cara memberikan bahan khusus seperti talk ke dalamnya melalui sebuah selang (pleurodesis). Cara ini bertujuan untuk mengiritasi jaringan di sekeliling paru, sehingga selaput pleura bisa melekat dan menutup kebocoran yang ada.

    Incision

    Sumber : http://www.nlm.nih.gov

    PENCEGAHAN

    Tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah terjadinya pneumotoraks dan kollapsnya paru-paru, tetapi risiko dapat diturunkan dengan cara tidak merokok.



    Referensi


    - B, Allen J. Collapsed Lung. Medline Plus. 2012.

    http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000087.htm

    - L, Richard W. Pneumothorax. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.

    http://www.merckmanuals.com/home/lung_and_airway_disorders/pleural_and_mediastinal_

    disorders/pneumothorax.html

    - Mayo Clinic. Pneumothorax. 2011.

    http://www.mayoclinic.com/health/pneumothorax/DS00943

    - S, George. Pneumothorax. Medicine Net. 2012.

    http://www.medicinenet.com/pneumothorax/article.htm

    Pneumotoraks Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

    0 comments:

    Post a Comment