Definisi
Penyakit Kawasaki, atau disebut juga sindroma Kawasaki, merupakan penyakit demam akut yang tidak diketahui penyebabnya. Penyakit ini terutama mengenai anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun. Penyakit Kawasaki pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1967, dan kasus pertama diluar Jepang ditemukan di Hawai pada tahun 1976.
Pada penyakit Kawasaki, terjadi peradangan di dinding pembuluh darah arteri yang berukuran kecil dan sedang di seluruh tubuh, termasuk juga di pembuluh darah koroner yang mensuplai darah ke otot jantung. Penyakit Kawasaki disebut juga sebagai sindroma kelenjar getah bening muko-kutaneus karena penyakit ini juga mengenai kelenjar getah bening, kulit, dan membran mukosa di dalam mulut, hidung, dan tenggorokan.
PENYEBABPenyebab penyakit Kawasaki tidak diketahui. Ada dugaan bahwa penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme dan toksin, tetapi hingga saat ini belum ada satu pun yang teridentifikasi. Penyakit Kawasaki sepertinya bukan merupakan penyakit menular. Faktor genetik dan sistem kekebalan tubuh tampaknya berperan dalam terjadinya penyakit ini.
Gejala
Gejala-gejala penyakit Kawasaki :
- Penyakit diawali dengan demam tinggi, biasanya diatas 38.9oC. Demam naik turun selama 1-3 minggu.
- Dalam waktu satu atau dua hari, kedua mata menjadi merah, tetapi tanpa adanya kotoran.
- Dalam waktu 5 hari, biasanya muncul ruam kulit di tubuh, disekitar daerah yang tertutup popok, dan pada membran mukosa, misalnya pada mulut atau vagina.
- Tenggorokan mereh
- Bibir kering, pecah-pecah, dan memerah
- Lidah berwarna merah, seperti strawberry (strawberry-red tongue)
- Telapak tangan dan kaki menjadi merah atau merah keunguan
- Seringkali tangan dan kaki membengkak
- Kulit pada jari-jari tangan dan kaki mulai mengelupas sekitar hari ke-10
- Kelenjar getah bening leher seringkali membesar dan agak nyeri
- Penyakit bisa terjadi selama 2-12 minggu atau lebih lama
- Anak menjadi rewel
- Kadang timbul nyeri pada perut
- Nyeri persendian (atralgia), seringkali pada kedua sisi tubuh
Sekitar 1 dari 5 anak dengan penyakit Kawasaki mengalami gangguan pada jantung. Gangguan ini biasanya dimulai antara minggu pertama sampai minggu keempat sejak penyakit terjadi, misalnya :
- detak jantung yang cepat atau tidak teratur
- peradangan arteri koroner (arteri yang membawa darah ke jantung)
- miokarditis akut (peradangan otot jantung)
- perikarditis (peradangan kantung jantung)
- gagal jantung
- gangguan katub jantung (regurgitasi mitral)
- kematian otot jantung (infark miokardium).
Jika tidak diobati, setengah anak dengan gangguan jantung mengalami masalah jantung yang sangat serius. Peradangan pada arteri koroner bisa menyebabkan terbentuknya aneurisma (penonjolan dinding pembuluh darah). Aneurisma ini bisa pecah atau memicu terbentuknya bekuan darah, sehingga berisiko terjadi serangan jantung dan kematian mendadak.
Masalah lainnya berupa peradangan pada jaringan yang melapisi otak (meningitis), saluran kencing, hati, kandung empedu, telinga, mata, dan sendi. Gejala-gejala ini pada akhirnya akan membaik tanpa menyebabkan kerusakan permanen.
Diagnosa
Diagnosis penyakit Kawasaki ditegakkan jika terjadi demam selama lebih dari 5 hari dan ditemukan 4 dari 5 gambaran berikut:
- Ruam kulit merah di tubuh
- Tangan dan kaki membengkak, merah, dan mengelupas
- Mata merah, tanpa adanya kotoran mata
- Perubahan pada bibir dan mulut (bibir merah, kering, dan pecah-pecah, serta adanya strawberry-red tongue)
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan setelah terdiagnosa penyakit Kawasaki :
Pengobatan
Pengobatan yang diberikan secara dini bisa mengurangi risiko terjadinya kerusakan arteri koroner secara signifikan dan mempercepat pemulihan demam, ruam, dan rasa tidak nyaman.
Selama 1-4 hari diberikan immunoglobulin dosis tinggi melalui infus dan Aspirin dosis tinggi melalui mulut. Setelah anak tidak mengalami demam selama 4-5 hari, dosis aspirin diturunkan dan tetap diberikan selama beberapa bulan. biasanya Aspirin dalam dosis yang lebih rendah diberikan selama beberapa bulan. Jika tidak terdapat aneurisma arteri koroner dan tanda-tanda peradangan telah hilang, maka aspirin bisa dihentikan. Tetapi jika terdapat abnormalitas pada arteri koroner, maka aspirin tetap diberikan untuk jangka panjang.
Karena penggunaan aspirin meningkatkan risiko terjadinya sindroma Reye pada anak yang mengalami influenza atau cacar air, maka anak-anak yang mendapatkan terapi aspirin jangka panjang perlu mendapatkan vaksinasi influenza tahunan. Jika anak terpapar atau terkena influenza atau cacar air, maka terkadang digunakan dipyridamole untuk sementara agar mengurangi risiko terjadinya sindroma Reye.
Anak-anak dengan aneurisma koroner yang besar bisa diberian obat-obat untuk mencegah pembekuan darah (antikoagulan), seperti warfarin atau dipyridamole.
PROGNOSIS
Penyakit Kawasaki umumnya membaik dengan sendirinya setelah 4-8 minggu dan biasanya pulih sepenuhnya dengan pemberian terapi sejak dini dan jika tidak terjadi komplikasi pada jantung.
Sekitar 1-2% penderita meninggal, biasanya akibat komplikasi jantung; 50% diantaranya meninggal pada bulan pertama, 75% meninggal pada bulan kedua, 95% meninggal pada bulan keenam. Tetapi kematian bisa juga terjadi 10 tahun kemudian dan terkadang secara tiba-tiba.
PENCEGAHANKarena penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui, maka tidak ada cara yang diketahui bisa mencegah terjadinya penyakit ini.
Referensi
- P, Elizabeth J. Kawasaki Disease. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/miscellaneous_disorders_
in_infants_and_young_children/kawasaki_disease.html#v6645600
- K, Joel. Kawasaki Disease. KidsHealth. 2011.
http://kidshealth.org/parent/medical/heart/kawasaki.html
- S, William C. Kawasaki Disease. MedicineNet. 2012.
http://www.medicinenet.com/kawasaki_disease/article.htm
- Centers for Disease Control and Prevention. Kawasaki Syndrome. 2011.
0 comments:
Post a Comment