Prematuritas (Kelahiran Prematur)

Prematuritas (Kelahiran Prematur)


Definisi


Prematuritas adalah suatu keadaan dimana bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu (lebih dari 3 minggu sebelum tanggal taksiran persalinan).

Sekitar 12% bayi dilahirkan dalam keadaan prematur. Banyak dari bayi ini yang dilahirkan hanya beberapa minggu lebih awal dari waktu seharusnya dan tidak mengalami masalah terkait prematuritasnya. Namun, semakin prematur bayi yang dilahirkan, maka bayi semakin rentan terhadap berbagai komplikasi serius dan bahkan mengancam nyawa.

Bayi yang prematur memiliki organ-organ tubuh yang belum berkembang sempurna, yang mungkin belum siap untuk dapat berfungsi diluar kandungan. Akibatnya, bayi berisiko tinggi untuk mengalami gangguan setelah dilahirkan. Prematuritas (terutama prematuritas yang ekstrim) merupakan penyebab utama adanya masalah dan kematian pada bayi baru lahir.

PENYEBAB

Penyebab terjadinya kelahiran prematur biasanya tidak diketahui. Namun, risiko terjadinya kelahiran prematur lebih tinggi pada ibu hamil yang :

- Kehamilan pada ibu yang berusia muda (kurang dari 18 tahun)
- Kehamilan pada ibu yang berusia tua
- Golongan sosial-ekonomi rendah
- Pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur
- Kehamilan ganda/kembar
- Keadaan gizi yang kurang
- Memiliki berat badan yang kurang atau berlebih sebelum hamil
- Memiliki infeksi yang tidak teratasi, seperti infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual
- Menyalahgunakan obat-obat terlarang (misalnya amfetamin atau kokain), minum alkohol, atau merokok
- Riwayat persalinan prematur pada kehamilan sebelumnya
- Memiliki penyakit yang berat atau kronis, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes melitus, pre-eklampsia (suatu keadaan yang bisa terjadi pada trimester kedua kehamilan, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, adanya protein dalam air kemih dan pembengkakan tungkai) atau eklampsia
- Mendapat trauma fisik
- Memiliki kelainan pada rahim atau leher rahim
- Pernah beberapa kali mengalami keguguran atau aborsi
- Ketuban pecah sebelum waktunya
- Plasenta previa (kelainan letak plasenta)




Gejala


Gambaran fisik bayi prematur :

  • Ukuran kecil
  • Berat badan lahir rendah (biasanya kurang dari 2,5 kg)
  • Kepala berukuran relatif besar dibandingkan dengan tubuh bayi
  • Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulitnya tampak keriput
  • Kulitnya tipis, licin, dan berwarna merah muda
  • Pembuluh darah vena di bawah kulit terlihat
  • Garis-garis pada telapak kaki masih sedikit
  • Adanya rambut halus pada banyak bagian tubuh (lanugo)
  • Telinga lunak, dengan sedikit tulang rawan
  • Jaringan payudara belum berkembang
  • Pada bayi laki-laki, kantung zakar (skrotum) kecil dan memiliki sedikit lipatan, dan testis mungkin belum turun pada bayi yang sangat prematur
  • Pada bayi perempuan, labia mayora belum menutupi labia minora, dan klitoris tampak besar
  • Pola pernafasan yang abnormal, dimana pernafasan cepat dan dangkal, dengan adanya henti nafas yang singkat, bisa terjadi serangan apnea (henti nafas selama lebih dari 20 detik), atau keduanya
  • Refleks menghisap dan menelan yang lemah dan belum berkoordinasi dengan baik
  • Tangisannya lemah
  • Kurangnya aktivitas fisik dan tonus otot yang lemah. Bayi prematur cenderung belum dapat menarik tangan dan kaki seperti bayi cukup bulan.
  • Hampir selalu tidur sepanjang hari
  • Gejala-gejala yang ditemukan pada bayi baru lahir yang prematur seringkali berkaitan dengan adanya berbagai organ yang belum berkembang sempurna. Bayi prematur juga bisa mengalami kesulitan dalam menjaga suhu tubuh dan kadar gula dalam darah. Bayi baru lahir biasanya memiliki suhu tubuh yang rendah, terutama segera setelah lahir. Selain itu, sistem kekebalan tubuh bayi juga masih belum sempurna.

    Komplikasi

    Semakin kecil usia kehamilan (semakin prematur bayi), maka risiko terjadinya komplikasi semakin meningkat. Selain itu, risiko terjadinya komplikasi juga tergantung dari adanya beberapa penyebab prematuritas, seperti infeksi, diabetes, tekanan darah tinggi, atau pre-eklampsia pada ibu.

    - Perkembangan otak yang belum sempurna

    Beberapa masalah bisa terjadi jika bayi telah lahir sebelum otak berkembang sempurna, misalnya :

    • Pola pernafasan yang tidak teratur dan bisa terjadi henti nafas (apnea). Hal ini bisa terjadi karena pusat pernafasan di otak yang belum berkembang sempurna.
    • Kesulitan untuk menyelaraskan minum dan bernafas. Akibatnya, bayi yang sangat prematur mungkin belum dapat menghisap dan menelan dengan normal, karena sulit untuk menyelaraskan dengan pernafasan.
    • Perdarahan pada otak. Risiko perdarahan pada otak paling sering terjadi pada bayi yang sangat prematur (usia kehamilan kurang dari 28 minggu). Perdarahan biasanya terjadi saat proses persalinan atau saat terjadi masalah dalam bernafas. Sebagian besar bayi dengan perdarahan otak yang kecil tidak bergejala, tetapi bayi dengan perdarahan yang luas bisa menjadi letargis, kejang, atau bahkan koma. Bayi dengan perdarahan yang sangat luas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hambatan pertumbuhan, cerebral palsy, atau gangguan dalam belajar. Beberapa bayi mungkin tidak dapat bertahan dan meninggal.

    - Perkembangan hati dan saluran cerna yang belum sempurna

    Hati dan pencernaan yang belum berkembang sempurna bisa menyebabkan berbagai masalah, antara lain :

    • Sering terjadi gumoh (regurgitasi). Awalnya, bayi prematur bisa mengalami kesulitan untuk makan. Selain adanya gangguan dalam refleks menghisap dan menelan, proses pengosongan lambung bayi juga berlangsung lambat, sehingga bisa menyebabkan bayi menjadi sering gumoh.
    • Gangguan usus yang berat, yang disebut sebagai enterokolitis nekrotikans, dimana usus bisa mengalami peradangan, kematian jaringan (nekrotik), dan bahkan perforasi (berlubang).
    • Kuning (jaundice). Bayi prematur bisa menjadi kuning (jaundice) karena adanya akumulasi bilirubin yang terjadi akibat fungsi hati yang belum sempurna. Pada kasus yang jarang, kadar bilirubin yang terlalu tinggi bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada otak bayi (kernikterus).

    - Perkembangan sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna

    Antibodi merupakan suatu zat dalam darah yang membantu memberikan perlindungan terhadap infeksi. Antibodi dari ibu masuk ke dalam tubuh janin melalui plasenta saat tahap akhir kehamilan. Oleh karena itu, bayi yang lahir sangat prematur memiliki kadar antibodi yang rendah dan berisiko untuk mengalami infeksi.

    - Perkembangan ginjal yang belum sempurna

    Sebelum dilahirkan, produk buangan yang dihasilkan oleh janin dikeluarkan melalui plasenta dan kemudian dibuang melalui ginjal ibu. Setelah bayi dilahirkan, fungsi ini diambil alih oleh ginjal bayi. Namun, fungsi ini terganggu pada bayi prematur dengan perkembangan ginjal yang belum sempurna, sehingga bayi bisa mengalami kesulitan untuk mengatur kadar garam dan air dalam tubuh.

    - Perkembangan paru-paru yang belum sempurna

    Paru-paru yang matang sangat penting bagi bayi baru lahir. Agar bayi bisa bernafas dengan bebas, saat lahir kantung udara (alveolus) di paru-paru harus bisa terisi oleh udara dan tetap terbuka. Alveoli bisa terbuka lebar karena adanya suatu bahan yang disebut surfaktan, yang dihasilkan oleh paru-paru.

    Bayi prematur seringkali tidak menghasilkan surfaktan dalam jumlah yang memadai, sehingga alveolus tidak dapat tetap terbuka. Saat bernafas, paru-paru bisa benar-benar mengempis, akibatnya terjadi Sindroma Distres Pernafasan.

    - Kesulitan untuk menjaga kadar gula dalam darah

    Karena bayi prematur mengalami kesulitan untuk makan dan menjaga kadar gula darah (glukosa) yang normal, maka bayi seringkali perlu diberikan larutan glukosa tambahan (bisa melalui infus atau dengan pemberian makan yang sering).

    Kebanyakan bayi baru lahir yang mengalami hipoglikemia tidak memiliki gejala. Namun ada juga yang menjadi lemah, sulit makan, atau bahkan mengalami kejang.

    - Kesulitan untuk menjaga suhu tubuh

    Karena bayi prematur memiliki luas permukaan tubuh yang besar dibandingkan berat badannya, maka bayi prematur cenderung mengalami kehilangan panas tubuh yang lebih cepat, terutama jika mereka terpapar dengan lingkungan yang dingin. Bayi akan meningkatkan laju metabolisme tubuh untuk menghasilkan panas, yang membuat mereka kesulitan untuk bertambah berat badan. Karena bayi prematur mengalami kesulitan untuk menjaga suhu tubuh agar tetap hangat, maka suhu tubuh bayi perlu dijaga dengan mesin penghangat atau inkubator.

    Selain itu, ada berbagai masalah lain yang bisa terjadi pada bayi prematur, antara lain :

    • Retinopati pada prematuritas dan gangguan penglihatan lainnya
    • Penyakit jantung
    • Anemia


    Diagnosa


    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran fisik dan usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Pemeriksaan ulstrasonografi janin saat awal kehamilan dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir bisa dilakukan untuk menentukan usia kehamilan.

    Pemeriksaan yang bisa dilakukan pada bayi prematur antara lain :
    - rontgen dada untuk melihat kematangan paru-paru
    - pemeriksaan mata
    - analisa gas darah
    - kadar gula darah
    - kadar kalsium darah
    - kadar bilirubin



    Pengobatan


    Terapi yang diberikan untuk bayi prematur berupa penanganan pada komplikasi yang terjadi, misalnya sindroma gawat nafas dan kadar bilirubin yang tinggi.

    Pemberian nutrisi untuk bayi yang sangat prematur bisa melalui infus sampai mereka bisa mulai mendapatkan asupan makanan. Makanan awalnya mulai diberikan melalui sebuah selang yang dimasukkan ke dalam lambung bayi, sampai bayi dapat menghisap dan menelan dengan baik. ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi prematur. Pemberian ASI pada bayi baru lahir menurunkan risiko terjadinya enterokolitis nekrotikans.

    Bayi prematur sangat cepat kehilangan panas dan mengalami kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh, sehingga mereka biasanya ditempatkan di dalam suatu inkubator. Selain itu, mungkin bayi memerlukan bantuan respirator dan tambahan oksigen.

    PENCEGAHAN

    Salah satu langkah terpenting dalam mencegah prematuritas adalah mulai melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin dan terus melakukan pemeriksaan secara teratur selama kehamilan.

    Jika kemungkinan akan terjadi kelahiran prematur, pada kasus tertentu bisa diberikan obat tokolitik untuk menghentikan kontraksi dan kortikosteroid untuk mempercepat pematangan paru-paru bayi.



    Referensi


    - K, Arthur E. Prematurity. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.

    http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/problems_in_newborns

    /prematurity.html

    - L, Kimberly G. Premature Infant. Medline Plus. 2011.

    http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001562.htm

    - Mayo Clinic. Premature Birth. 2011. http://www.mayoclinic.com/health/premature-

    birth/DS00137

    Prematuritas (Kelahiran Prematur) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

    0 comments:

    Post a Comment