Definisi
Kanker Vagina adalah tumor ganas pada vagina. Kanker vagina jarang terjadi, biasanya berupa karsinoma vagina (kanker sel skuamosa kulit), yang terutama terjadi pada wanita usia tua.
Vagina adalah saluran sepanjang 7,5-10 cm; ujung atasnya berhubungan dengan serviks (leher rahim/bagian terendah dari rahim), sedangkan ujung bawahnya berhubungan dengan vulva.
Dinding vagina dilapisi oleh epitelium yang terbentuk dari sel-sel skuamosa. Di bawah epitelium terdapat jaringan ikat, otot involunter, kelenjar getah bening dan persarafan.
Dinding vagina memiliki banyak lipatan yang membantu agar vagina tetap terbuka selama hubungan seksual atau proses persalinan berlangsung.
Ada beberapa jenis kanker vagina:
- Karsinoma sel skuamosa (85-90%)
Berasal dari lapisan epitelium vagina. Lebih banyak ditemukan di vagina bagian atas. Karsinoma skuamosa biasanya ditemukan pada wanita berusia 60-80 tahun. Karsinoma verukosa adalah sejenis karsinoma sel skuamosa yang tumbuhnya lambat. Karsinoma ini tumbuh ke arah rongga vagina dan tampak seperti kutil atau bunga kol. - Adenokarsinoma (5-10%)
Adenokarsinoma paling sering terjadi pada wanita berusia 12-30 tahun. - Melanoma maligna (2-3%)
Berasal dari sel-sel penghasil pigmen, lebih banyak ditemukan di vagina bagian bawah. - Sarkoma (2-3%)
Kanker ini tumbuh jauh di dalam dinding vagina, bukan pada epitelium.
Ada beberapa jenis sarkoma, yang paling sering ditemukan adalah leiomiosarkoma, yang menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas.
Rabdomiosarkoma adalah kanker yang terjadi pada masa kanak-kanak, biasanya terjadi sebelum usia 3 tahun. Sel-selnya mirip dengan sel otot volunter, yang merupakan suatu jaringan yang dalam keadaan normal tidak ditemukan pada dinding vagina.
Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-tiba, kanker ini berkembang selama bertahun-tahun dari suatu perubahan prekanker pada vagina yang disebut neoplasi intraepitel vagina (NIVA).
PENYEBABLebih dari 95% kanker vagina adalah karsinoma sel skuamosa. Terjadinya karsinoma ini dapat disebabkan oleh infeksi virus human papilloma (HPV), yaitu virus yang juga menyebabkan terjadinya kutil pada genitalia dan kanker serviks. Adanya infeksi HPV, kanker serviks, atau kanker vulva meningkatkan risiko terjadinya kanker vagina.
Kanker vagina lainnya kebanyakan berupa adenokarsinoma. Kanker vagina lain yang jarang terjadi adalah karsinoma sel jernih (clear cell carcinoma). Kanker ini terjadi hampir selalu pada wanita yang ibunya mengkonsumsi DES (Dietilstilbestrol) saat hamil.
Kanker vagina dapat dimulai dari permukaan vagina. Jika tidak diobati, maka kanker akan terus tumbuh dan menginvasi jaringan di sekitarnya. Pada akhirnya kanker dapat memasuki pembuluh darah dan pembuluh getah bening, dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Faktor resiko terjadinya kanker vagina:
- Usia
Sekitar 50% penderita karsinoma skuamosa adalah wanita berusia 60 tahun ke atas. Sebagian besar kasus kanker vagina ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun. - DES (dietilstilbestrol)
DES adalah suatu obat hormonal yang banyak digunakan pada tahun 1940-1970 untuk mencegah keguguran pada wanita hamil. Sebanyak 1 diantara 1000 wanita yang ibunya mengkonsumsi DES, mengalami karsinoma sel jernih pada vagina maupun serviks. Resiko tertinggi terjadi jika ibu mengkonsumsi DES pada usia kehamilan 16 minggu. - Adenosis vagina
Dalam keadaan normal vagina dilapisi oleh sel gepeng yang disebut sel skuamosa. Pada sekitar 40% wanita yang telah mengalami menstruasi, bisa ditemukan daerah-daerah tertentu pada vagina yang dilapisi oleh sel-sel yang serupa dengan sel-sel yang terdapat pada rahim. Keadaan ini disebut adenosis.
Hal tersebut terjadi pada hampir semua wanita yang terpapar oleh DES selama perkembangan janin. - Infeksi HPV (human papiloma virus)
HPV adalah virus penyebab kutil kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. - Hubungan seksual pertama pada usia dini
- Berganti-ganti pasangan
- Melakukan hubungan seksual dengan orang yang sering berganti-ganti pasangan
- Kanker serviks
- Iritasi vagina
- Merokok
Gejala
Kanker vagina menyebabkan kerusakan pada lapisan vagina dan menyebabkan terbentuknya luka terbuka yang bisa mengalami perdarahan dan terinfeksi. Oleh karena itu, gejala kanker vagina yang paling sering terjadi adalah perdarahan dari vagina, yang dapat timbul saat atau setelah melakukan hubungan seksual, antara periode menstruasi, atau setelah menopause. Gejala lain yang dapat terjadi adalah keluarnya sekret cair dari vagina dan rasa nyeri saat berhubungan seksual. Sebagian kecil penderita tidak memiliki gejala.
Kanker yang berukuran besar juga dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih, sehingga penderita seringkali mengalami urgensi untuk berkemih dan terasa nyeri ketika berkemih. Pada kanker stadium lanjut, terbentuk fistula (hubungan yang abnormal) antara vagina dengan kandung kemih atau rektum. Pada kanker stadium lanjut dapat terjadi konstipasi dan nyeri panggul yang menetap.
Diagnosa
Dugaan adanya kanker vagina dibuat berdasarkan gejala-gejala yang ada, ditemukannya daerah yang abnormal saat melakukan pemeriksaan panggul rutin, atau hasil pemeriksaan Papanicolaou yang abnormal. Vagina dapat diperiksa dengan menggunakan lensa pembesar (kolposkopi). Untuk menegakkan diagnosis, contoh sel-sel vagina akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop. Setiap pertumbuhan, luka terbuka, atau daerah abnormal lain yang ditemukan pada vagina perlu dilakukan biopsi.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kandung kemih atau rektum dengan endoskopi, rontgen dada, dan CT scan, untuk menentukan apakah kanker telah menyebar.
Staging merupakan proses penentuan penyebaran kanker, yang penting dilakukan untuk menentukan jenis pengobatan dan prognosis penyakit. Penilaian penyebaran kanker vagina melibatkan beberapa pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan fisik menyeluruh
- Pielogram intravena
- Barium enema
- Rontgen dada
- Sistoskopi
- Proktoskopi
- CT scan
- Skening tulang (bone scan)
Stadium kanker vagina dapat dibagi menjadi :
- Stadium I : kanker terbatas pada dinding vagina
- Stadium II : kanker telah menyebar ke jaringan dekat vagina
- Stadium III : kanker telah menyebar sampai ke rongga panggul
- Stadium IV A: kanker telah menyebar ke daerah lain di sekitarnya, seperti kandung kemih atau rektum
- Stadium IV B : kanker telah menyebar jauh ke bagian tubuh lainnya, misalnya hati
Pengobatan
Terapi kanker vagina diberikan berdasarkan stadiumnya. Untuk kanker vagina stadium awal, pilihan terapi yang dilakukan adalah pembedahan untuk mengangkat vagina, rahim, dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Terapi radiasi dilakukan untuk sebagian besar kanker lainnya. Terapi radiasi tidak dapat dilakukan jika terdapat fistula.
Pengobatan untuk kanker vagina
Terdapat 3 macam pengobatan untuk kanker vagina:
- Pembedahan
- Bedah laser
- Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sebagian jaringan di sekitarnya.
- Vaginektomi (pengangkatan vagina). Jika kanker telah menyebar keluar vagina, dilakukan vaginektomi dan histerektomi radikal (pengangkatan rahim, ovarium/indung telur dan tuba falopii/saluran indung telur). Pembedahan tersebut bisa disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening.
- Eksenterasi dilakukan jika kanker telah menyebar keluar vagina dan organ wanita lainnya. Pada pembedahan ini dilakukan pengangkatan usus besar bagian bawah, rektum atau kandung kemih (tergantung dari lokasi penyebaran tumor), disertai pengangkatan serviks/leher rahim, rahim dan vagina.
Hubungan seksual mungkin akan sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dilakukan setelah dilakukan terapi untuk kanker vagina, meskipun terkadang sebuah vagina baru dapat dibuat dengan graft kulit atau bagian dari usus.
- Terapi penyinaran (radiasi)
Pada terapi penyinaran digunakan sinar-X dosis tinggi atau sinar berenergi tinggi lainnya untuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.
Penyinaran yang berasal dari sebuah mesin disebut radiasi eksterna, sedangkan penyinaran yang berasal dari sebuah kapsul/tabung yang mengandung zat radioaktif dan dimasukkan ke tubuh penderita disebut radiasi interna. Radiasi bisa dilakukan secara terpisah atau sesudah pembedahan. - Kemoterapi
Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi tersedia dalam bentuk pil atau suntikan intravena (melalui pembuluh darah). Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah dan tersebar ke seluruh tubuh sehingga dapat membunuh sel-sel kanker yang berada diluar vagina. Pada kemoterapi intravagina, obat kemoterapi dimasukkan langsung ke dalam vagina.
Pengobatan berdasarkan stadium
Pengobatan kanker vagina tergantung kepada stadium dan jenis penyakit, serta usia dan keadaan umum penderita.
- Kanker vagina stadium I
Kanker skuamosa
- Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna
- Eksisi lokal luas, bisa diikuti dengan perbaikan vagina. Pada beberapa kasus, bisa diikuti dengan terapi penyinaran.
- Vaginektomi dan diseksi kelenjar getah bening
Adenokarsinoma
- Vaginektomi dan pengangkatan rahim, ovarium serta tuba falopii, disertai diseksi kelenjar getah bening panggul. Prosedur ini diikuti dengan perbaikan vagina. Pada beberapa kasus bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran.
- Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna.
- Pada kasus tertentu dilakukan eksisi lokal luas dan diseksi beberapa kelenjar getah bening panggul yang diikuti dengan radiasi interna.
- Kanker vagina stadium II
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna
- Pembedahan, yang bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran
- Kanker vagina stadium III
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna
- Pembedahan, kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran - Kanker vagina stadium IVA
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna
- Pembedahan kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran - Kanker vagina stadium IVB
- Penyinaran untuk meringankan gejala nyeri, mual, muntah maupun gangguan fungsi pencernaan
- Kemoterapi
Jika kanker berulang (kambuh kembali) dan menyebar ke organ wanita lainnya, maka dilakukan eksenterasi, tergantung kepada kasi penyebaran kanker. Bisa juga dilakukan terapi penyinaran dan kemoterapi.
Cara terbaik untuk mengurangi resiko kanker vagina adalah dengan menghindari faktor resikonya.
Referensi
- G, David M. R, Pedro T. Vaginal Cancer. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.
http://www.merckmanuals.com/home/womens_health_issues/cancers_of_the_female_
reproductive_system/vaginal_cancer.html
- Mayo Clinic. Vaginal Cancer. 2013. http://www.mayoclinic.com/health/
vaginal-cancer/DS00812/DSECTION=tests-and-diagnosis
0 comments:
Post a Comment