Stenosis Katup Aorta

Stenosis Katup Aorta


Definisi


Stenosis Katup Aorta adalah suatu penyempitan atau penyumbatan pada katup aorta.
Katup aorta adalah katup pada ventrikel kiri jantung yang akan membuka ketika darah dipompa masuk ke dalam aorta untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Dalam keadaan normal, katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang dapat menutup dan membuka sehingga darah bisa melewatinya. Pada stenosis katup aorta, biasanya katup hanya terdiri dari 2 daun katup sehingga lubangnya menjadi lebih sempit dan bisa menghambat aliran darah. Akibatnya ventrikel kiri harus memompa lebih kuat agar darah bisa melewati katup aorta.

Sumber : http://www.heart-valve-surgery.com

PENYEBAB

Stenosis katup aorta bisa merupakan suatu kelainan jantung bawaan, tetapi bisa juga terjadi kemudian (didapat). Anak-anak dengan stenosis katup aorta bisa memiliki kelainan kongenital lainnya.

Pada orang dewasa, stenosis katup aorta biasanya terjadi akibat adanya endapan kalsium yang membuat penyempitan pada katup. Kelainan ini disebut juga stenosis aorta kalsifikasi, dan biasanya mengenai orang-orang berusia tua.

Penyebab stenosis katup aorta yang lain dan sering terjadi adalah demam rematik. Kondisi ini bisa terjadi setelah seseorang terkena infeksi streptococcus (strep throat) atau demam scarlet. Kelainan katup biasanya tidak terjadi dalam waktu 5-10 tahun atau lebih setelah demam rematik terjadi.

Kalsifikasi pada katup terjadi lebih cepat pada orang-orang yang dilahirkan dengan katup aorta atau katup bikuspid yang abnormal. Pada kasus yang jarang, kalsifikasi juga dapat terjadi lebih cepat pada orang-orang yang mendapatkan terapi radiasi pada dada.




Gejala


Dengan menyempitnya katup aorta, maka ventrikel kiri harus memompa darah lebih kuat untuk bisa melalui katup tersebut. Akibatnya, otot-otot pada dinding ventrikel menjadi lebih tebal. Dengan meningkatnya tekanan pada jantung, sebagian anak bisa mengalami gagal jantung, darah bisa berbalik ke paru-paru, dan terjadi penurunan aliran darah ke seluruh tubuh.

Orang-orang dengan stenosis aorta awalnya bisa tidak mengalami gejala, selain adanya murmur, hingga akhir perjalanan penyakit. Gejala-gejala yang dapat ditemukan antara lain :

  • Sesak nafas saat beraktivitas
  • Nyeri dada
  • Pingsan, lemas, atau pusing saat beraktivitas
  • Rasa berdebar-debar (palpitasi)

Gejala yang dapat ditemukan pada bayi dan anak-anak :

  • Mudah lelah saat beraktivitias
  • Sulit makan
  • Berat badan sulit untuk bertambah
  • Rewel, berkeringat
  • Detak jantung cepat
  • Kulit menjadi pucat
  • Gangguan pernafasan berat yang terjadi dalam waktu beberapa hari atau minggu setelah dilahirkan (pada kasus yang berat)
Pada remaja, stenosis katup jantung berat bisa menyebabkan terjadinya kematian mendadak, kemungkinan karena adanya irama jantung yang tidak teratur akibat gangguan aliran darah koroner jantung.

Anak-anak dengan stenosis katup aorta yang ringan atau sedang bisa bertambah berat saat mereka bertambah besar. Penderita juga berisiko untuk terkena infeksi pada jantung (endokarditis bakterialis).

Sumber : http://www.healthcentral.com



Diagnosa


Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan dengan stetoskop mungkin akan terdengar murmur (bunyi jantung abnormal yang terjadi jika darah melewati saluran yang sempit). Tekanan darah bisa rendah.
Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan:
- Ekokardiografi 
- USG Doppler
- Kateterisasi jantung kiri
- Rontgen dada 
- MRi jantung



Pengobatan


Untuk anak-anak yang lebih besar dengan penyempitan katup aorta berat atau yang mengalami gejala, katup aorta harus diganti atau dilebarkan. Biasanya katup aorta yang menyempit dibuka melalui pembedahan (menggunakan prosedur yang disebut valvulotomi balon) atau diganti dengan katup buatan.

Anak-anak dengan katup jantung buatan harus mengkonsumsi obat-obat anti-koagulan, seperti warfarin, untuk mencegah terbentuknya bekuan darah.

Bayi yang mengalami gagal jantung harus mendapatkan penanganan segera, biasanya berupa obat-obatan dan pembedahan darurat atau valvoplasti balon (peregangan katup dengan menggunakan selang yang pada ujungnya terpasang balon).

Katup buatan

PENCEGAHAN

Beberapa cara yang mungkin dapat mencegah terjadinya stenosis katup aorta yaitu :

  • Mencegah demam rematik, yaitu dengan cara segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami sakit tenggorokan. Infeksi streptococcus (strep throat) yang tidak diobati bisa menyebabkan terjadinya demam rematik. Infeksi strep throat biasanya bisa diatasi dengan mudah dengan antibiotik.
  • Kendalikan faktor-faktor risiko penyakit arteri koroner, antara lain tekanan darah tinggi, obesitas, dan kadar kolesterol yang tinggi. Faktor-faktor ini juga berhubungan dengan terjadinya stenosis katup aorta.
  • Jaga kesehatan gigi dan gusi. Infeksi gusi (gingivitis) kemungkinan juga bisa berhubungan dengan terjadinya infeksi pada jantung (endokarditis). Peradangan pada jantung akibat infeksi bisa menyempitkan pembuluh darah arteri dan memperberat stenosis aorta.

Jika seseorang dinyatakan mengalami stenosis katup aorta, maka dianjurkan untuk membatasi aktivitas berat untuk mencegah jantung bekerja terlalu berat.



Referensi


- D, David C. Aortic Stenosis. Medline Plus. 2012.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000178.htm

- L, Gregory S. Heart Defects. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.

http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/birth_defects/heart_defects.html

- Mayo Clinic. Aortic Valve Stenosis. 2012.

http://www.mayoclinic.com/health/aortic-valve-stenosis/DS00418

Stenosis Katup Aorta Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment