Asbestosis

Asbestosis


Definisi


Asbestosis adalah suatu penyakit saluran nafas yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, sehingga terbentuk jaringan parut yang luas di paru-paru.

Asbes terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhirup, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru dan menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Asbes yang terhirup juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

PENYEBAB

Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Akibatnya, jaringan paru-paru yang mengalami fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya.

Beratnya penyakit tergantung dari lama paparan dan jumlah serat yang terhirup. Asbes banyak digunakan dalam pembangunan sebelum tahun 1975. Paparan asbes bisa didapatkan pada tambang dan penggilingan asbes, konstruksi, dan industri lainnya. Keluarga pekerja juga bisa terpapar partikel asbes yang terbawa ke rumah melalui pakaian pekerja.

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan paparan asbes antara lain :

  • Plak pleura (kalsifikasi)
  • Mesotelioma maligna, bisa terjadi 20-40 tahun kemudian setelah paparan
  • Efusi pleura, merupakan akumulasi cairan di sekitar paru yang terjadi dalam waktu beberapa tahun setelah paparan asbes
  • Merokok tampaknya meningkatkan retensi serat asbes di paru-paru, dan seringkali menyebabkan perkembangan penyakit yang lebih cepat.




    Gejala


    Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan terjadi setelah terbentuk jaringan parut dalam jumlah besar, sehingga paru-paru kehilangan elastisitasnya.

    Gejala awal yang muncul adalah sesak nafas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang berat. Perlahan-lahan penderita menjadi semakin sulit untuk bernafas. Sekitar 15% penderita asbestosis akan mengalami sesak nafas yang berat dan kemudian terjadi gagal nafas.

    Perokok yang terkena bronkitis kronis dan asbestosis akan mengalami batuk-batuk dan mengi (wheeze).

    Orang-orang yang mengalami efusi pleura akibat terpapar asbes bisa mengalami sesak nafas akibat akumulasi cairan di dalam rongga pleura. Terbentuknya plak pleura hanya menyebabkan sesak nafas ringan akibat kekakuan pada dinding dada.

    Paparan asbes juga bisa menyebabkan kanker pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal. Mesotelioma biasanya terjadi 30-40 tahun kemudian setelah paparan asbes dan bisa terjadi akibat paparan asbes dalam jumlah rendah. Penderita dengan mesotelioma bisa mengalami nyeri dada menetap dan juga sesak nafas.

    Paparan asbes juga bisa menyebabkan kanker paru. Kanker paru akibat paparan asbes berhubungan dengan tingkat paparan terhadap serat asbes. Diantara penderita asbestosis, kanker paru paling sering terjadi pada penderita yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari 1 bungkus sehari.

    Gejala asbestosis lainnya yang mungkin ditemukan:
    - batuk
    - rasa sesak di dada
    - nyeri dada
    - kelainan kuku
    - clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang)



    Diagnosa


    Orang-orang dengan asbestosis biasanya memiliki fungsi paru yang normal. Pada pemeriksaan fisik, bisa didapatkan suara nafas yang abnormal (ronki). Untuk membantu memastikan diagnosa, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan, seperti :

    • foto rontgen dada
    • CT scan dada
    • Biopsi jaringan paru, jika ditemukan adanya tumor pada pleura



    Pengobatan


    Asbestosis tidak dapat disembuhkan. Hal yang sangat penting adalah menghentikan paparan terhadap asbes. Sebagian besar pengobatan yang diberikan bertujuan untuk mengatasi gejala-gejala yang ada. Penderita yang mengalami sesak nafas bisa dibantu dengan memberikan oksigen. Jika terdapat efusi pleura, maka cairan perlu dikeluarkan untuk membuat pernafasan lebih lega. Pada kasus yang berat, mungkin perlu dilakukan transplantasi paru untuk mengatasinya.

    Mesotelioma berakibat fatal dalam waktu 1-4 tahun setelah terdiagnosa. Kemoterapi dan terapi radiasi tidak banyak membantu, dan pengangkatan tumor melalui pembedahan tidak dapat mengatasi kanker yang ada. Terapi yang dapat dilakukan adalah terapi suportif untuk mengatasi gejala yang ada (misalnya mengatasi rasa nyeri dan sesak nafas), serta untuk mempertahankan kualitas hidup sebaik mungkin.

    PENCEGAHAN

    Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Material dari asbes di rumah biasanya hanya menimbulkan kekhawatiran jika material tersebut hendak di pindahkan atau rumah hendak direnovasi.

    Perokok yang mendapatkan paparan asbes bisa mengurangi risiko terjadinya kanker paru dengan cara berhenti merokok dan sebaiknya perlu melakukan pemeriksaan rutin tahunan, antara lain foto rontgen dada.

    Pemberian vaksin pneumokokus dan influenza dianjurkan, karena orang-orang yang mendapat paparan asbes lebih rentan untuk terkena infeksi tersebut.



    Referensi


    - D, David C. Asbestosis. Medline Plus. 2011.

    http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000118.htm

    - Mayo Clinic. Asbestosis. 2011. http://www.mayoclinic.com/health/asbestosis/DS00482

    - N, Lee S. Asbestosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.

    http://www.merckmanuals.com/home/lung_and_airway_disorders/environmental_

    lung_diseases/asbestosis.html

    Asbestosis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

    0 comments:

    Post a Comment