Definisi
Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah suatu infeksi virus menular, yang menimbulkan gejala ringan (misalnya nyeri sendi dan ruam kulit).
Campak Jerman umumnya merupakan penyakit yang ringan pada anak-anak. Namun, jika mengenai wanita hamil (terutama pada saat kehamilan berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.
PENYEBABPenyebabnya adalah virus rubella. Virus rubella ditularkan melalui percikan ludah penderita atau kontak erat dengan penderita. Penyakit ini juga bisa ditularkan oleh ibu hamil pada janin yang dikandungnya.
Penyakit ini bisa menular sejak 1 minggu sebelum ruam muncul sampai 2 minggu setelah ruam menghilang. Bayi baru lahir yang terinfeksi ketika masih berada dalam kandungan juga bisa menularkan penyakit ini sampai beberapa bulan setelah dilahirkan. Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.
Penderita mendapatkan kekebalan seumur hidup setelah menderita penyakit ini.
Gejala
Tanda dan gejala campak Jerman seringkali begitu ringan sehingga sulit untuk dikenali, terutama pada anak-anak. Gejala mulai timbul dalam waktu 14-21 hari setelah terinfeksi. Sebagian anak-anak merasa tidak enak badan selama beberapa hari, batuk, pilek, dan adanya bintik-bintik merah pada langit-langit mulut yang tidak terasa nyeri. Terdapat demam yang tidak begitu tinggi (38.9oC atau kurang), pembengkakan kelenjar getah bening kepala dan leher, kadang disertai nyeri sendi.
Ruam kulit muncul sekitar satu hari kemudian dan berlangsung selama 3-5 hari. Awalnya ruam mulai muncul di wajah dan leher, lalu menyebar dengan cepat ke tubuh, lengan dan tungkai. Dengan munculnya ruam, kulit menjadi agak merah (flush), terutama pada wajah.
Orang dewasa yang terkena rubella bisa mengalami nyeri sendi (terutama pada wanita). Pada kasus yang jarang juga bisa terjadi infeksi telinga tengah (otitis media). Infeksi otak (ensefalitis) sangat jarang terjadi, tetapi bisa berakibat fatal.
Jika wanita hamil terinfeksi rubella, maka bisa berakibat berat bagi janin yang dikandungnya. Sekitar 90% janin yang dilahirkan oleh ibu yang terkena rubella pada 11 minggu pertama kehamilan mengalami sindroma rubella kongenital. Sindroma ini menyebabkan satu atau lebih gangguan, berupa :
- hambatan pertumbuhan
- katarak
- tuli
- mikrosefalus
- kelainan jantung bawaan
- keterbelakangan mental
- kelainan pada organ-organ tubuh lainnya, seperti hati, limpa, dan sumsum tulang
Risiko terbesar untuk janin adalah saat trimester pertama kehamilan, tetapi paparan rubella setelah trimester pertama juga berbahaya.
Sumber : http://udel.edu
Diagnosa
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala khas yang ada. Diagnosa pasti sangat penting jika terjadi saat kehamilan. Diagnosa dapat dipastikan dengan mengukur kadar antibodi terhadap virus rubella di dalam darah.
Pengobatan
Kebanyakan anak dengan rubella bisa sembuh total tanpa terapi.
Tidak ada pengobatan khusus untuk Campak Jerman. Terapi yang bisa dilakukan hanya bersifat suportif, untuk mengatasi gejala-gejala yang ada. Infeksi telinga tengah bisa diobati dengan pemberian antibiotik. Untuk menurunkan demam pada anak bisa diberikan Acetaminophen.
PENCEGAHANVaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa anak-anak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis ulang diberikan pada usia 4-6 tahun.
Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan pada ibu hamil atau pada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi radiasi.
Referensi
- C, Mary T. Rubella. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/viral_infections_in_infants_
- Mayo Clinic. Rubella. 2011. http://www.mayoclinic.com/health/rubella/DS00332
- K, Neil K. Rubella. Medline Plus. 2011. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001574.htm
0 comments:
Post a Comment