Konjungtivitis

Konjungtivitis


Definisi


Konjungtivitis adalah suatu peradangan pada konjungtiva.

PENYEBAB

Berbagai mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi pada konjungtiva. Organisme yang paling sering menyebabkan konjungtivitis adalah virus, terutama golongan adenovirus. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri lebih jarang terjadi. Baik konjungtivitis virus maupun bakteri sama-sama dapat menular dengan mudah antara satu orang ke orang yang lain, atau dari mata yang terinfeksi ke mata yang tidak terinfeksi. Infeksi jamur jarang terjadi, biasanya terjadi pada orang-orang yang menggunakan obat tetes mata kortikosteroid untuk waktu lama atau orang yang memiliki cedera mata yang terkait dengan bahan organik, seperti tanaman atau tanah. Bayi juga rentan untuk terkena infeksi mata akibat organisme yang berasal dari jalan lahir ibunya.

Trakoma merupakan konjungtivitis yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Konjungtivitis jenis lain bisa disebabkan oleh Neisseria gonorrheae, penyebab penyakit menular seksual yang juga dapat mengenai mata.

Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva akibat organisme Neisseria gonorrheae yang berasal dari ibunya ketika bayi melewati jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir perlu mendapatkan obat tetes mata atau salep antibiotik untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan konjungtivitis gonokokal.

Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya jika cairan semen yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu mata. Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi terjadi, mata menjadi merah dan nyeri. Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses,perforasi mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan, maupun tetes mata yang mengandung antibiotik.

Konjungtivitis berat dapat menimbulkan jaringan parut pada konjungtiva, sehingga menyebabkan kelainan pada lapisan air mata. Terkadang infeksi pada konjungtiva juga dapat menyebar ke kornea (lapisan jernih yang terletak di depan iris dan pupil).

Sumber :http://www.snec.com.sg

Kadang konjungtivitis bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Konjungtivitis semacam ini bisa disebabkan oleh:
- Entropion atau ektropion
- Kelainan saluran air mata
- Kepekaan terhadap bahan kimia
- Paparan iritan
- Infeksi oleh bakteri tertentu (terutama klamidia)
Pemakaian lensa kontak, terutama dalam jangka panjang, juga bisa menyebabkan konjungtivitis.




Gejala


Konjungtiva yang mengalami infeksi akan tampak merah dan mengeluarkan kotoran/sekret mata. Seringkali sekret yang terbentuk menyebabkan mata menjadi lengket, sulit untuk dibuka, terutama saat bangun tidur pagi hari. Sekret mata ini juga dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Penglihatan membaik jika sekret mata ini dapat dibersihkan dari mata, misalnya dengan mengedip-ngedipkan mata.

Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan sekret yang kental, berwarna putih atau kuning. Konjungtivitis karena virus mengeluarkan sekret yang lebih cair. Infeksi saluran nafas bagian atas juga sering terjadi jika infeksi disebabkan oleh virus. Pada konjungtivitis yang disebabkan oleh virus, kelenjar getah bening di depan telinga dapat membengkak dan terasa nyeri, tetapi hal ini biasanya tidak terjadi pada konjungtivitis bakteri. Namun, beberapa hal ini tidak selalu akurat untuk membedakan konjungtivitis virus dengan konjungtivitis bakteri. 

Gejala lain yang dapat ditemukan :
- mata berair
- mata terasa nyeri
- mata terasa gatal
- pandangan kabur
- sensitif terhadap cahaya
- terdapat sekret yang mengering pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari

Jika kornea juga terinfeksi, maka penglihatan juga dapat menjadi buram tetapi tidak dapat membaik dengan mengedip-ngedipkan mata. Terkadang mata terasa sangat tidak nyaman, terutama jika terpapar cahaya terang. Pada kasus yang sangat jarang, infeksi pada konjungtiva menyebabkan terjadinya jaringan parut yang membuat gangguan penglihatan jangka panjang.

Konjungtivitis yang disebabkan oleh gonorrhea seringkali memiliki gejala-gejala infeksi pada genitalia, seperti keluarnya sekret dari genital dan rasa panas saat berkemih.



Diagnosa


Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Mata diperiksa menggunakan slit lamp. Contoh sekret mata dapat diambil untuk mengidentifikasi organisme penyebabnya dengan kultur. Namun, biasanya pemeriksaan ini hanya dilakukan jika :

  • gejala-gejala yang terjadi berat atau berulang
  • jika infeksi diduga disebabkan oleh Chlamydia atau Neisseria gonorrhea
  • jika penderita memiliki gangguan sistem imunitas tubuh, misalnya HIV / AIDS
  • jika penderita memiliki masalah pada mata, misalnya penonjolan mata akibat penyakit Graves atau riwayat transplantasi kornea


Pengobatan


Kebanyakan orang-orang yang mengalami konjungtivitis dapat membaik tanpa terapi. Namun, beberapa infeksi, terutama yang disebabkan oleh bakteri, dapat menetap untuk waktu lama jika tidak diobati.

Sekret yang terakumulasi pada kelopak mata harus dibersihkan dengan air dan handuk bersih atau tissue sekali pakai. Pemberian kompres hangat atau dingin terkadang dapat meringankan rasa tidak nyaman pada mata.

Antibiotika hanya membantu untuk konjungtivitis bakteri. Namun, karena infeksi bakteri dan virus sulit untuk dibedakan, maka terkadang antibiotika tetap diberikan. Antibiotika yang diberikan dapat berupa tetes mata atau salep, misalnya ciprofloxacin atau polymyxin, yang efektif untuk banyak bakteri. Antibiotika ini digunakan selama 7-10 hari. Sediaan tetes mata biasanya efektif, tetapi sediaan salep terkadang digunakan karena dapat bertahan lebih lama. Namun, sediaan salep dapat membuat penglihatan menjadi buram.

Konjungtivitis gonococcal dapat diobati dengan pemberian suntikan ceftriaxone. Obat tetes mata kortikosteroid dapat diberikan untuk beberapa orang dengan konjungtivitis berat yang disebabkan oleh adenovirus, terutama jika peradangan mata sampai mengganggu aktivitas penting sehari-hari. Obat tetes mata antivirus tidak dapat membantu untuk sebagian besar konjungtivitis virus, kecuali pada konjungtivitis virus yang disebabkan oleh herpes, maka dapat diberikan obat tetes mata antivirus, seperti trifluridine, atau diberikan obat antivirus minum, seperti acyclovir

Untuk memperbaiki posisi kelopak mata atau membukan saluran air mata yang tersumbat, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

PENCEGAHAN
  • Karena konjungtivitis (virus atau bakteri) sangat menular, maka penderita harus selalu mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah membersihkan mata atau memberikan obat tetes mata 
  • Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit
  • Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya. Handuk atau lap yang digunakan untuk membersihkan mata harus dipisahkan dari handuk atau lap lainnya
  • Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya 
  • Orang-orang yang terkena konjungtivitis infeksius perlu tinggal di rumah selama beberapa hari sampai infeksi reda. Pada konjungtivitis virus yang berat, penderita bahkan perlu tinggal di rumah sampai beberapa minggu


  • Referensi


    - R, Melvin. Infectious Conjunctivitis. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.

    http://www.merckmanuals.com/home/eye_disorders/conjunctival_and_scleral_disorders/

    infectious_conjunctivitis.html

    Konjungtivitis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

    0 comments:

    Post a Comment