Definisi
Keratopati Bulosa adalah pembengkakan kornea yang paling sering terjadi pada usia lanjut.
PENYEBABKeratopati bulosa paling sering terjadi pada orang usia lanjut. Hal ini berhubungan dengan sel endotelial pada kornea mata. Sel endotelial adalah sel-sel yang terletak di kornea bagian belakang dan berfungsi memompa cairan dari kornea sehingga kornea relatif tetap kering dan bersih. Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadi pengikisan sel-sel endotel yang terjadi secara bertahap. Kecepatan hilangnya sel endotel ini berbeda pada setiap orang.
Sumber : http://www.cornea.org
Adakalanya, keratopati bulosa terjadi setelah operasi mata, misalnya operasi katarak dengan atau tanpa pencangkokan lensa buatan. Pembedahan mata bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sel endotel. Jika cukup banyak sel endotel yang hilang, maka kornea dapat membengkak. Pembengkakan kemudian menyebabkan pembentukan lepuhan berisi cairan pada permukaan kornea.
Peradangan intraokuler (uveitis) dan trauma pada mata juga bisa menyebabkan hilangnya sel endotel sehingga meningkatkan resiko terjadinya keratopati bulosa.
Gejala
Mata terasa tidak nyaman dan nyeri ketika melihat cahaya terang. Penglihatan penderita menjadi kabur, yang paling buruk dirasakan pada pagi hari tetapi akan membaik pada siang hari. Saat tidur kedua mata terpejam sehingga cairan tertimbun di bawah kelopak mata dan kornea menjadi lebih basah. Jika mata dibuka, cairan berlebihan ini akan menguap bersamaan dengan air mata.
Pada stadium lanjut akan terbentuk lepuhan berisi cairan (bula) pada permukaan kornea. Jika bula ini pecah, akan timbul nyeri yang hebat dan hal ini meningkatkan resiko terjadinya infeksi kornea (ulserasi). Seringkali didapatkan sensasi seperti ada benda asing di dalam mata dan dapat terjadi gangguan atau hilangnya penglihatan.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Dengan slit lamp bisa diketahui adanya pembengkakan, kornea yang keruh, dengan lepuhan pada permukaannya. Untuk menghitung jumlah sel endotel bisa dilakukan pemeriksaan mikroskopi spekuler.
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah mengurangi jumlah cairan pada kornea. Pemberian obat tetes hipertonik (larutan garam natrium klorida 5%) dapat membantu menarik cairan dari kornea. Jika tekanan di dalam mata meningkat, diberikan obat glaukoma untuk mengurangi tekanan yang juga berfungsi meminimalkan pembengkakan kornea. Adakalanya, kontak lens lunak dapat digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dengan bekerja sebagai pelapis.
Jika bula pecah, dapat juga diberikan obat anti peradangan, antibiotika, obat untuk melebarkan pupil guna membantu penyembuhan dan mengurangi nyeri. Jika penglihatan berkurang atau timbul rasa tidak nyaman yang hebat dan lama, maka dapat dilakukan pencangkokan kornea.
Referensi
- R, Melvin. Bullous Keratopathy. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
http://www.merckmanuals.com/home/eye_disorders/corneal_disorders/bullous_keratopathy.html
0 comments:
Post a Comment