Degenerasi Makula

Degenerasi Makula


Definisi


Degenerasi Makula adalah suatu keadaan dimana makula mengalami kemunduran (degenerasi) sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral.

Makula adalah pusat dari retina dan merupakan bagian yang paling vital dari retina.
Makula merupakan bagian dari retina yang memungkinkan mata melihat detil-detil halus pada pusat lapang pandang.

PENYEBAB

Dengenerasi makula dapat terjadi pada pria maupun wanita. Degenerasi makula merupakan penyebab paling sering hilangnya penglihatan sentral pada orang tua. Gangguan ini cenderung diturunkan dan lebih banyak ditemukan pada orang kulit putih.

Beberapa faktor risiko untuk terjadinya degenerasi makula : 

  • Usia tua
  • Adanya riwayat degenerasi makula di dalam keluarga
  • Merokok
  • Kelainan genetik tertentu
  • Penyakit kardiovaskular, seperti aterosklerosis
  • Tekanan darah tinggi
  • Obesitas (kegemukan)
  • Diet rendah asam lemak omega-3 dan sayuran berdaun hijau tua

Ada 2 jenis degenerasi makula yaitu degenerasi makula atrofik (kering) dan degenerasi makula eksudatif (basah). Kedua jenis degenerasi tersebut biasanya mengenai kedua mata secara bersamaan. 90% penderita degenerasi makula mengalami jenis yang atrofik (kering). Meskipun hanya 10% penderita yang mengalami degenerasi makula eksudatif (basah), tetapi 80-90% penderita yang mengalami kehilangan penglihatan berat karena degenerasi makula disebabkan oleh jenis yang eksudatif (basah).

  1. Degenerasi makula atrofik (kering) : terjadi ketika sel-sel yang sensitif terhadap cahaya pada makula perlahan-lahan menjadi rusak dan menghilang, sehingga jaringan makula menipis. Terdapat endapan pigmen yang berasal dari sel kerucut dan sel batang pada retina yang disebut sebagai drusen (bercak kuning) tanpa disertai pembentukan jaringan parut, perdarahan atau perembesan cairan. Penglihatan pada pusat lapang pandang akan menghilang secara bertahap.
  2. Degenerasi makula eksudatif (basah) : dapat disebabkan oleh degenerasi makula atrofik (kering). Degenerasi makula selalu dimulai sebagai jenis yang kering. Beberapa penderita mengalami degenerasi makula eksudatif (basah) ketika terjadi pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal di bawah makula. Pembuluh darah yang abnormal ini seringkali menyebabkan perembesan cairan, membentuk endapan yang seringkali dikelilingi oleh daerah perdarahan yang kecil. Pada akhirnya endapan ini akan mengkerut dan meninggalkan jaringan parut. Degenerasi makula eksudatif merusak makula dengan cepat. Awalnya terjadi pada satu mata, tetapi pada akhirnya dapat mengenai kedua mata. Gejala awal yang sering terjadi adalah penglihatan menjadi buram.



Gejala


Degenerasi makula atrofik (kering) menyebabkan hilangnya penglihatan pada lapang pandang pusat secara perlahan-lahan dan tanpa rasa nyeri. Objek yang dilihat bisa tampak pudar, dan penderita tidak dapat melihat objek tersebut secara detail. Penderita menjadi lebih sulit untuk membaca. Dengan berjalannya waktu, biasanya muncul bercak buta pada lapang pandang pusat (skotoma) dan terkadang sangat mengganggu penglihatan. 

Pada degenerasi makula eksudatif (basah), hilangnya penglihatan cenderung terjadi dengan cepat, biasanya dalam waktu beberapa hari atau minggu, dan bisa muncul lebih cepat dan tiba-tiba jika terjadi perdarahan dari pembuluh darah yang abnormal. Gejala awal yang muncul dapat berupa penglihatan yang buram, bergelombang, atau terdistorsi pada penglihatan bagian pusat. Penglihatan pada lapang pandang bagian tepi biasanya tidak terkena. Degenerasi makula eksudatif biasanya mengenai satu mata. Seringkali penderita menjadi kesulitan untuk membaca atau menonton televisi.

Degenerasi makula dapat menyebabkan kerusakan penglihatan yang berat pada mata yang terkena, tetapi jarang menyebabkan kebutaan total. Penglihatan pada lapang pandang bagian tepi dan kemampuan untuk melihat warna biasanya tidak terpengaruh, gangguan hanya mengenai penglihatan pada lapang pandang bagian pusat.

Normal vision The same scene as viewed by a person with age-related macular degeneration

Penglihatan Normal dan Penglihatan Pada Degenerasi Makula

Sumber : http://www.nei.nih.gov



Diagnosa


Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Mata diperiksa menggunakan oftalmoskop. Kerusakan pada retina hampir selalu terlihat bahkan sebelum gejala muncul. Untuk menegakkan diagnosa degenerasi makula eksudatif (basah), dapat dilakukan pemeriksaan fotografi retina atau angiografi fluoresensi. Pemeriksaan tomografi optik koheren terkadang dapat membantu mendiagnosa degenerasi makula eksudatif (basah) dan menilai seberapa baik respon terhadap terapi.  



Pengobatan


Tidak ada terapi yang tersedia untuk menghilangkan kerusakan yang terjadi akibat degenerasi makula atrofik. Saat ini tidak ada terapi yang direkomendasikan untuk degenerasi makula yang ringan. Berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko terjadinya degenerasi makula.

Suplementasi makanan

Orang-orang dengan degenerasi makula sedang sampai berat atau orang-orang dengan degenerasi makula eksudatif dapat diberikan antioksidan dosis tinggi, seperti vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan zink. Tetapi untuk penderita yang menggunakan produk tembakau selama 7 tahun terakhir sebaiknya tidak mengkonsumsi beta karoten atau vitamin A tambahan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru. Laki-laki yang mengkonsumsi suplementasi ini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya gangguan pada saluran kemih dan prostat. Sedangkan pada wanita dapat berisiko terjadi inkontinensia. Mengendalikan faktor risiko untuk terjadinya aterosklerosis (misalnya hipertensi) dan makan makanan yang mengandung lebih banyak asam lemak omega-3 dan sayuran berdaun hijau tua secara teratur dapat membantu memperlambat progresi penyakit. 

Obat dan Terapi lainnya

Pada degenerasi makula eksudatif (basah), obat-obat seperti ranibizumab, bevacizumab, atau pegaptanib dapat disuntikkan ke dalam mata untuk menghentikan perembesan yang terjadi pada pembuluh darah abnormal. Suntikan ini dapat mengurangi risiko hilangnya penglihatan dan membantu mempertahankan kemampuan untuk membaca pada sepertiga penderita.

Terapi lainnya adalah terapi fotodinamik. Pada terapi ini, sebuah zat yang dapat mensensitisasi pembuluh darah retina disuntikkan melalui pembuluh darah pada lengan, kemudian sinar laser digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah abnormal yang terbentuk. 

Kaca pembesar dan lensa teleskopik dapat membantu penderita dengan penglihatan yang buruk.

PENCEGAHAN

Jika ada anggota keluarga yang menderita degenerasi makula, sebaiknya para perokok segera berhenti merokok.



Referensi


- G, Sunir J. Age-Related Macular Degeneration. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

http://www.merckmanuals.com/home/eye_disorders/retinal_disorders/age-related_macular_degeneration.html

- National Eye Institute. Macular Degeneration. 

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/maculardegeneration.html

Degenerasi Makula Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment