Malaria

Malaria


Definisi


Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium dan dapat ditularkan melalui nyamuk. Orang dengan malaria seringkali mengalami demam dan menggigil. Jika tidak diobati, penderita bisa mengalami komplikasi berat dan meninggal.

Seseorang dapat terkena malaria melalui :

  • Gigitan nyamuk betina Anopheles
  • Transfusi darah yang terkontaminasi
  • Suntikan dengan jarum yang sebelumnya telah digunakan oleh penderita malaria 

    Setelah digunakan obat-obatan dan insektisida, malaria jarang ditemukan di AS dan negara berkembang lainnya, tetapi infeksi ini masih sering terjadi di negara-negara tropis. Pendatang dari daerah tropis atau pelancong yang baru kembali dari daerah tropis kadang membawa infeksi ini ke suatu negara atau ke negara asalnya dan kemungkinan menyebabkan wabah yang ringan.
  • PENYEBAB

    Terdapat 4 spesies parasit penyebab malaria:

  • Plasmodium vivax
  • Plasmodium ovale
  • Plasmodium falciparum
  • Plasmodium malariae 
    Semua parasit ini bisa menginfeksi manusia dan menyebabkan malaria.
    P. falciparum merupakan penyebab infeksi terbanyak dan paling berbahaya.
  • Siklus infeksi malaria dimulai ketika nyamuk betina menggigit penderita malaria. Nyamuk menghisap darah yang mengandung parasit. Di dalam nyamuk, parasit kemudian tumbuh, bertambah banyak, dan berpindah ke kelenjar liur nyamuk. Ketika nyamuk menggigit orang lain, parasit ditularkan melalui air liur nyamuk ke orang yang digigit. Pada manusia, parasit masuk ke dalam hati, tumbuh dan bertambah banyak selama sekitar 1-3 minggu. Parasit kemudian meninggalkan hati dan menginvasi sel-sel darah merah, bertambah banyak, dan pada akhirnya menyebabkan pecahnya sel-sel yang terinfeksi. Parasit yang dilepaskan kemudian menginvasi sel-sel darah merah lainnya. 

    Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale bisa tetap berada di hati dan secara periodik melepaskan parasit ke aliran darah sehingga menyebabkan gejala-gejala yang hilang timbul. Parasit yang diam di dalam hati ini berada dalam keadaan dormant (tidur) dan tidak dapat dibunuh oleh banyak obat anti-malaria. 

    Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae tidak menetap di hati. Namun, Plasmodium malariae dapat tetap berada di aliran darah selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sebelum akhirnya menimbulkan gejala.




    Gejala


    Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 10-35 hari setelah parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Pada awalnya gejala seringkali berupa demam ringan yang hilang-timbul, sakit kepala, sakit otot, menggigil, dan rasa tidak enak badan (malaise). Kadang gejala diawali dengan menggigil yang diikuti oleh demam. Gejala ini berlangsung selama 2-3 hari dan sering diduga sebagai gejala flu

    Gejala yang muncul lebih lanjut dan pola penyakit pada keempat jenis malaria ini berbeda:
    Pada malaria falciparum bisa terjadi kelainan fungsi otak, yaitu suatu komplikasi yang disebut malaria serebral. Gejalanya adalah demam minimal 40oCelsius, sakit kepala hebat, mengantuk, delirium (mengigau) dan linglung. Malaria serebral bisa berakibat fatal. Paling sering terjadi pada bayi, wanita hamil dan pelancong yang baru datang dari daerah malaria. Pada malaria vivax, penderita juga bisa mengigau jika demam tinggi, tetapi gejala otak lainnya tidak ada.

    Pada semua jenis malaria, jumlah sel darah putih total biasanya normal tetapi jumlah limfosit dan monosit meningkat. Jika tidak diobati, biasanya akan timbul jaundice ringan (sakit kuning) serta pembesaran hati dan limpa. Kadar gula darah rendah dan hal ini lebih berat pada penderita yang di dalam darahnya mengandung lebih banyak parasit. Kadar gula darah bahkan bisa turun lebih rendah pada penderita yang diobati dengan kuinin.

    Jika sejumlah kecil parasit menetap di dalam darah, kadang malaria bersifat menetap.
    Gejalanya adalah apati, sakit kepala yang timbul secara periodik, merasa tidak enak badan, nafsu makan berkurang, lelah disertai serangan menggigil dan demam. Gejala tersebut sifatnya lebih ringan dan serangannya berlangsung lebih pendek dari serangan pertama.

    Blackwater fever adalah suatu komplikasi malaria yang jarang terjadi. Demam ini timbul akibat pecahnya sejumlah sel darah merah. Sel yang pecah melepaskan pigmen merah (hemoglobin) ke dalam aliran darah. Hemoglobin ini dibuang melalui air kemih dan merubah warna air kemih menjadi gelap. Blackwater fever hampir selalu terjadi pada penerita malaria falciparum menahun, terutama yang mendapatkan pengobatan kuinin. 

    Gejala & pola malaria

    1. Malaria Vivax & Ovale.
      Serangan bisa dimulai secara samar-samar dengan menggigil, berkeringat dan demam yang hilang-timbul. Dalam seminggu akan terbentuk pola yang khas dari serangan yang hilang timbul. Suatu periode sakit kepala atau rasa tidak enak badan akan diikuti oleh menggigil. Demam berlangsung selama 1-8 jam. Setelah demam reda, penderita merasakan sehat sampai terjadi menggigil berikutnya. Pada malaria vivax, serangan cenderung berulang setiap 48 jam.
    2. Malaria falciparum.
      Serangan bisa diawali dengan menggigil. Suhu tubuh naik secara bertahap kemudian tiba-tiba turun. Serangan bisa berlangsung selama 20-36 jam. Penderita tampak lebih sakit dibandingkan dengan malaria vivax. Terdapat sakit kepala yang hebat. Diantara periode serangan (dengan selang waktu 36-72 jam), penderita biasanya merasa tidak enak badan dan mengalami demam ringan.
    3. Malaria malariae.
      Suatu serangan seringkali dimulai secara samar-samar. Serangannya menyerupai malaria vivax dengan selang waktu antar serangan adalah 72 jam.


    Diagnosa


    Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada, dimana terjadi serangan demam dan menggigil secara periodik tanpa sebab yang jelas. Dugaan malaria semakin kuat jika dalam waktu 1 tahun sebelumnya, penderita pernah mengunjungi daerah yang terdapat malaria dan pada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran limpa.

    Untuk memastikan diagnosa, dilakukan pemeriksaan darah guna menemukan parasit penyebabnya. Mungkin perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah bervariasi dari waktu ke waktu. Pengobatan, komplikasi dan prognosis dari malaria ditentukan oleh jenis parasit penyebabnya.



    Pengobatan


    Pengobatan didasarkan dari jenis Plasmodium yang menginfeksi. Chloroquine merupakan obat pilihan untuk malaria pada daerah-daerah yang tidak terdapat resistensi parasit terhadap obat ini. Obat ini memiliki rasa yang pahit dan dapat menimbulkan gejala-gejala pencernaan, misalnya nyeri perut, hilang nafsu makan, mual, dan diare. Obat-obat ini harus diberikan sesuai resep dokteri. Dosis yang berlebihan dapat berakibat fatal.

    Primaquine juga diberikan untuk membunuh parasit yang menetap di hati pada orang-orang yang terinfeksi Plasmodium vivax atau Plasmodium ovale. Sebelum primaquine diberikan, dilakukan pemeriksaan darah untuk melihat apakah terdapat kekurangan enzim G6PD. Karena primaquine dapat menyebabkan pecahnya sel-sel darah merah pada orang-orang yang kekurangan G6PD.

    Pengobatan malaria pada daerah dimana parasitnya resisten terhadap chloroquine, dapat diobati dengan quinine ditambah doxycycline. Quinine seringkali menyebabkan timbulnya sakit kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan, dan suara berdering pada telinga. Gejala-gejala ini disebut cinchonism. Quinine juga dapat menyebabkan turunnya kadar gula darah pada orang-orang yang terinfeksi Plasmodium falciparum.

    Doxycycline dapat menyebabkan gejala-gejala pencernaan, infeksi jamur di vagina, dan luka bakar hebat pada sedikit penderita. Orang-orang yang mengkonsumsi obat ini harus meminumnya dengan segelas penuh air dan harus berbaring selama beberapa jam untuk memastikan obat ini sampai ke lambung. Jika obat ini tidak sampai ke lambung, maka dapat mengiritasi esofagus dan menimbulkan rasa nyeri yang hebat. Doxycycline jangan diberikan untuk anak-anak di bawah 8 tahun atau wanita hamil karena dapat mengubah warna gigi secara permanen pada anak kecil dan janin.

    PENCEGAHAN

    Orang-orang yang tinggal di daerah malaria atau yang mengadakan perjalanan ke daerah malaria bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Menggunakan semprotan pembasmi serangga di dalam dan di luar rumah
  • Memasang tirai di pintu dan jendela
  • Memasang kawat nyamuk
  • Mengoleskan obat anti nyamuk di kulit
  • Mengenakan pakaian yang menutupi tubuh sehingga mengurangi daerah tubuh yang dapat digigit nyamuk

    Obat-obat pencegahan bisa diminum untuk mengurangi risiko terkena malaria selama melakukan perjalanan ke daerah malaria. Obat ini dapat mulai diminum 1 minggu sebelum perjalanan dilakukan, dilanjutkan selama tinggal di daerah malaria dan 1 bulan setelah meninggalkan daerah malaria. Obat yang paling sering digunakan adalah Chloroquine. Tetapi banyak daerah yang memiliki spesies Plasmodium falciparum yang sudah resisten terhadap obat ini. Obat lain yang bisa digunakan adalah mefloquine atau doxycycline. Doxycycline tidak boleh diberikan kepada anak-anak dibawah usia 8 tahun dan wanita hamil.

    Beberapa hal yang perlu diingat mengenai malaria:
  • Obat-obat yang digunakan dalam tindakan pencegahan tidak 100% efektif
  • Gejala malaria bisa timbul 1 bulan atau lebih setelah gigitan nyamuk
  • Gejala awalnya tidak spesifik dan seringkali disalahartikan sebagai influenza
  • Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting, terutama pada malaria falciparum, yang bisa berakibat fatal pada lebih dari 20% penderita 


  • Referensi


    - P, Richard D. Malaria. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.

    http://www.merckmanuals.com/home/infections/parasitic_infections/malaria.html

    - Centers for Disease Control and Prevention. Malaria. Atlanta. 2012.

    http://www.cdc.gov/malaria/index.html

    Malaria Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

    0 comments:

    Post a Comment