Osteoartritis

Osteoartritis


Definisi


Osteoartritis (Artritis Degeneratif, Penyakit Sendi Degeneratif) adalah suatu gangguan sendi menahun, dimana terjadi kerusakan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan jaringan di sekitarnya, yang ditandai oleh adanya rasa nyeri, kekakuan, dan gangguan fungsi.

Osteoartritis (OA) merupakan gangguan sendi yang paling sering terjadi, yang berhubungan dengan proses penuaan dan kerusakan sendi akibat pemakaian untuk waktu lama, sehingga disebut juga sebagai wear and tear arthritis.

Penyakit ini seringkali mulai terjadi pada usia 40-an dan 50-an, serta mengenai hampir semua orang pada usia diatas 80 tahun dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Osteoartritis bisa terjadi pada pria dan wanita. Pada usia 40-70 tahun, osteoartritis lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Tetapi pria bisa terkena OA pada usia yang lebih muda, seringkali karena faktor cedera.

Picture of a knee joint with osteoarthritis

Sumber : http://www.uofmhealth.org

PENYEBAB

Normalnya sendi memiliki derajat gesekan yang rendah sehingga tidak akan mudah menjadi aus, kecuali jika digunakan secara berlebihan atau mengalami cedera. Osteoartritis paling sering terjadi akibat adanya kerusakan pada jaringan sendi. Sebagai upaya untuk memperbaiki sendi yang mengalami kerusakan, terjadi akumulasi zat-zat kimia dan peningkatan produksi komponen tulang rawan, seperti kolagen kolagen (serabut protein yang kuat pada jaringan ikat) dan proteoglikan (bahan yang membentuk daya lenting tulang rawan). Tulang rawan bisa membengkak akibat retensi cairan, melunak, dan kemudian terjadi retakan-retakan pada permukaannya. Selain itu, terbentuk rongga-rongga kecil pada tulang dibawahnya, sehingga membuat tulang menjadi rapuh. Upaya jaringan untuk memperbaiki kerusakan yang ada bisa menyebabkan pertumbuhan tulang rawan, tulang, dan jaringan lain yang baru.

Tulang bisa tumbuh berlebihan pada pinggiran sendi, sehingga menimbulkan tonjolan-tonjolan yang bisa terlihat dan dirasakan. Pada akhirnya, permukaan tulang rawan sendi yang awalnya halus dan licin berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang, sehingga sendi tidak lagi dapat bergerak dengan halus dan meredam tekanan. Semua komponen sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon, ligamen, dan tulang rawan) mengalami kerusakan dan menyebabkan gangguan fungsi sendi.

Sumber : http://www.webmd.com

Berdasarkan penyebabnya, osteoartritis bisa dibedakan menjadi :
- Osteoartritis primer, jika penyebabnya tidak diketahui (idiopatik).
- Osteoartritis sekunder, jika penyebabnya adalah penyakit atau kondisi lain, seperti kelainan sendi yang telah ada sejak lahir, cedera, gangguan metabolik (misalnya hemokromatosis atau penyakit Wilson), atau gangguan yang menyebabkan kerusakan pada tulang rawan sendi (misalnya reumatoid artritis atau gout).

Faktor-faktor lain yang berisiko menyebabkan osteoartritis yaitu :

  • Riwayat OA dalam keluarga, karena OA cenderung menurun dalam keluarga
  • Berat badan yang berlebihan, sehingga meningkatkan risiko OA pada pinggul, lutut, pergelangan kaki, dan kaki akibat beban yang lebih besar.
  • Fraktur atau cedera sendi lainnya
  • Pekerjaan yang banyak berlutut atau berjongkok lebih dari satu jam sehari
  • Pekerjaan yang banyak mengangkat, menaiki tangga, atau berjalan
  • Pekerjaan yang memberikan stress berulang pada satu atau sekelompok sendi, misalnya petani, pengemudi bus, dan penambang.
  • Olahraga yang memberikan tekanan langsung pada sendi (misalnya sepakbola) atau melempar.



Gejala


Gejala-gejala seringkali muncul secara perlahan dan semakin memburuk dengan berjalannya waktu. Tanda dan gejala osteoartritis dapat berupa :

  • Rasa nyeri. Sendi bisa terasa nyeri saat atau setelah digerakkan, serta jika ditekan. Rasa nyeri seringkali digambarkan seperti nyeri yang dalam dan, pada sendi yang menopang berat badan, biasanya nyeri semakin berat saat melakukan aktivitas yang perlu menopang berat badan (misalnya berdiri, berjalan, atau menaiki tangga).

Sumber : http://www.healthline.com

  • Kekakuan. Kekakuan sendi paling jelas dirasakan saat bangun tidur di pagi hari atau setelah lama tidak bergerak. Tetapi kekakuan biasanya membaik dalam waktu 30 menit, terutama jika sendi digerakkan.
  • Penurunan fleksibilitas sendi. Dengan berkembangnya penyakit, sendi mungkin menjadi tidak dapat digerakkan secara penuh.
  • Bisa terdengar atau dirasakan sensasi seperti bergerigi atau gemeretuk saat menggerakkan sendi, akibat permukaan tulang rawan yang tidak rata.
  • Bone spur. Pertumbuhan tulang yang berlebihan bisa terasa seperti benjolan keras yang terbentuk di sekitar sendi yang terkena. Pertumbuhan tulang biasanya terbentuk pada sendi-sendi di ujung jari tangan (nodus Heberden) atau di jari bagian tengah (nodus Bouchard)

Biasanya, gejala-gejala muncul secara perlahan dan awalnya hanya mengenai satu atau beberapa sendi. Sendi yang terkena biasanya sendi-sendi pada jari tangan, pangkal ibu jari tangan, ibu jari kaki, leher, punggung bagian bawah, pinggul, dan lutut.

Osteoartritis seringkali mengenai tulang belakang. Gejala yang paling sering terjadi adalah nyeri punggung. Biasanya, kerusakan pada diskus atau sendi di tulang belakang hanya menimbulkan nyeri ringan dan kekakuan. Namun, osteoartritis pada leher atau punggung bagian bawah bisa menyebabkan timbulnya rasa baal, nyeri, dan kelemahan pada lengan atau tungkai jika pertumbuhan tulang yang berlebihan menimbulkan tekanan pada saraf.



Diagnosa


Diagnosa didasarkan dari gejala-gejala yang khas, hasil pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan adanya :

  • Bunyi atau sensasi gemeretuk saat sendi digerakkan, yang disebut krepitasi
  • Pembengkakan sendi (tulang di sekitar sendi bisa terasa lebih besar dari normal)
  • Pergerakan sendi terbatas
  • Nyeri saat sendi ditekan
  • Nyeri saat melakukan pergerakan sendi yang normal

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan :

  • Foto rontgen sendi yang terkena, dimana bisa terlihat penyempitan sendi dan pembesaran tulang. Namun, pemeriksaan rontgen tidak terlalu berguna untuk mendeteksi osteoartritis pada tahap awal, karena pemeriksaan ini tidak dapat menunjukkan adanya perubahan pada tulang rawan, yang merupakan kelainan yang terjadi paling awal.

Sumber : http://www.webmd.com

  • MRI (Magnetic Resonance Imaging) bisa menunjukkan perubahan awal pada tulang rawan, tetapi pemeriksaan ini jarang digunakan untuk menegakkan diagnosa.
  • Pemeriksaan darah, bisa dilakukan untuk membantu menyingkirkan gangguan lain yang mungkin (misalnya reumatoid artritis)
  • Pemeriksaan cairan sendi, bisa dilakukan untuk membedakan osteoartritis dari gangguan sendi lainnya, misalnya infeksi sendi dan gout.


Pengobatan


Belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan osteoartritis. Penanganan yang diberikan bertujuan untuk mengatasi rasa nyeri dan menjaga fungsi sendi, yaitu meliputi :

- Obat-obatan

Gejala-gejala osteoartritis bisa diatasi dengan pemberian obat, seperti :

  • Acetaminophen. Obat ini bisa mengatasi nyeri, tetapi tidak dapat mengurangi peradangan. Obat ini bisa digunakan untuk orang-orang dengan osteoartritis yang mengalami nyeri ringan sampai sedang.
  • Obat anti-peradangan non-steroid (NSAID), misalnya ibuprofen atau naproxen. Obat ini dapat mengurangi peradangan dan mengatasi rasa nyeri. Namun, NSAID berisiko untuk menyebabkan gangguan pada lambung, perdarahan, hati, ginjal, serta jantung dan pembuluh darah.
  • Narkotik. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi nyeri yang lebih berat pada osteoartritis. Efek samping yang bisa terjadi antara lain mual, konstipasi, dan mengantuk. Selain itu, untuk kasus tertentu bisa terdapat risiko terjadinya ketergantungan.

- Terapi

Beberapa terapi lain yang dapat dilakukan :

  • Terapi fisik, untuk memperkuat otot-otot di sekitar sendi, meningkatkan rentang pergerakan sendi, dan mengurangi nyeri. Dianjurkan untuk melakukan latihan di dalam air (misalnya di kolam renang) untuk mengurangi tekanan pada sendi. Terapi pemanasan juga dapat membantu.
  • Terapi okupasi, untuk menemukan cara sehingga penderita dapat melakukan aktivitas tanpa memberikan beban yang berlebih pada sendi yang terkena, misalnya adanya kursi di kamar mandi dapat membantu penderita dengan OA lutut agar tidak perlu berdiri saat mandi.
  • Pemakaian penyangga (brace), untuk membantu meredakan nyeri. Alat ini bisa menyokong sendi dan menghindari pergerakan sendi yang berlebihan sehingga membantu mengurangi tekanan pada sendi.

- Pembedahan dan Tindakan Lainnya

Cara ini dilakukan jika OA tidak dapat diatasi dengan cara-cara lainnya. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain :

  • Suntikan kortikosteroid pada sendi yang terkena. Cara ini bisa meredakan nyeri pada sendi. Namun, jumlah suntikan yang bisa diberikan terbatas, karena berisiko untuk terjadi kerusakan sendi yang semakin berat.
  • Suntikan pelumas sendi, untuk memberikan bantalan pada sendi lutut dan membantu meredakan nyeri.
  • Memperbaiki susunan tulang (realignment). Bisa dilakukan pemotongan tulang (osteotomi) pada tulang diatas atau dibawah lutut untuk meluruskan tungkai kembali. Tindakan ini bisa mengurangi nyeri lutut akibat berubahnya tempat menopang berat badan pada sendi lutut.
  • Penggantian sendi. Tindakan ini dilakukan dengan cara membuang permukaan sendi yang terkena dan menggantinya dengan sendi buatan. Penggantian sendi paling sering dilakukan pada sendi pinggul dan lutut. Tindakan bedah berisiko untuk terjadi infeksi dan terbentuknya bekuan darah.

Sumber : http://www.merckmanuals.com



Referensi


- A, Roy D. Osteoarthritis (OA). Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

http://www.merckmanuals.com/home/bone_joint_and_muscle_disorders/

joint_disorders/osteoarthritis_oa.html

- Mayo Clinic. Osteoarthritis. 2013.

http://www.mayoclinic.com/health/osteoarthritis/DS00019

- T, Ariel D. Osteoarthritis. Medline Plus. 2011.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000423.htm

Osteoartritis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment