Ketergantungan Nikotin

Ketergantungan Nikotin


Definisi


Ketergantungan nikotin, atau disebut juga ketergantungan tembakau, merupakan suatu adiksi terhadap produk tembakau yang disebabkan oleh nikotin. Nikotin adalah salah satu bahan yang terdapat di dalam rokok yang membuat perokok menjadi ketergantungan. Seseorang dikatakan ketergantungan nikotin jika ia tidak dapat berhenti menggunakannya, meskipun hal tersebut merugikan untuk dirinya. Sekitar 70% perokok mengakui bahwa mereka ingin berhenti merokok tetapi mereka tak dapat melakukannya. Orang yang berhenti, 90% oleh keinginan mereka sendiri, tetapi hanya sekitar 3 hingga 4% yang berhasil berhenti.

PENYEBAB

Nikotin merupakan zat kimia di dalam tembakau yang membuat seseorang terus merokok. Nikotin masuk ke paru-paru melalui hisapan asap rokok (tembakau) dan bersifat sangat adiktif.

Nikotin menghasilkan efek yang menyenangkan pada otak yang mempengaruhi mood dan perilaku secara sementara, yaitu dengan meningkatkan pelepasan zat-zat kimia di otak (neurotransmitter) yang membantu mengatur mood dan tingkah laku. Salah satu neurotransmitter yang dipengaruhi adalah dopamin, yang bisa memperbaiki mood dan membuat rasa senang. Efek inilah yang membuat seseorang ingin terus menggunakan tembakau dan menjadi ketergantungan.

Selain penyebab di atas, menghentikan pemakaian tembakau juga menyebabkan gejala-gejala putus obat, antara lain kecemasan dan iritabilitas.




Gejala


Tanda-tanda seseorang ketergantungan nikotin antara lain :

  • Tidak dapat berhenti merokok. Meskipun telah serius berusaha untuk berhenti merokok, tetapi tetap tidak berhasil.
  • Mengalami gejala-gejala putus obat ketika mencoba untuk berhenti merokok, misalnya ada keinginan yang kuat untuk merokok, kecemasan, iritabilitas, gelisah, sulit berkonsentrasi, mood depresif, frustasi, marah, rasa lapar meningkat, sulit tidur, konstipasi atau diare.
  • Tetap merokok meskipun mengalami gangguan kesehatan, misalnya masalah pada paru-paru atau jantung.
  • Tidak mengikuti aktivitas sosial atau rekreasi karena ingin merokok.

Ketergantungan pada rokok (tembakau) disebabkan oleh kandungan nikotin di dalamnya, tetapi efek toksik dari tembakau disebabkan oleh zat-zat lain yang terkandung di dalamnya. Para perokok memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung, stroke, dan kanker, dibandingkan dengan orang lain yang tidak merokok.

Sumber : http://www.alltreatment.com



Diagnosa


Jika semakin banyak jumlah rokok yang dihisap setiap hari dan semakin awal seseorang merokok setelah bangun pagi, maka ia semakin mengalami ketergantungan. Rencana penanganan dibuat jika seseorang telah mengetahui tingkat ketergantungannya. 



Pengobatan


Kebanyakan perokok yang berhenti merokok biasanya disebabkan oleh alasan kesehatan atau ekonomi. Dengan berhenti merokok, maka kesehatan bisa diperbaiki, tanpa melihat berapa lama seseorang telah merokok. Berdasarkan sebuah laporan dari the Surgeon General, risiko seseorang terkena serangan jantung menurun dengan tajam setelah setahun berhenti merokok. Setelah 2-5 tahun berhenti merokok, risiko terkena stroke bisa berkurang sampai seperti orang-orang yang tidak merokok. Dan setelah 10 tahun berhenti merokok, maka risiko seseorang untuk terkena kanker juga bisa berkurang hingga setengah dari risiko pada perokok.

Mungkin seseorang pernah serius berusaha untuk berhenti merokok, tetapi tidak berhasil. Tetapi jarang sekali seseorang berhasil berhenti merokok pada usaha pertamanya, terutama jika ia mencobanya tanpa bantuan. Banyak terapi efektif yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi ketergantungan nikotin.

Terapi Nikotin Pengganti

Terapi ini memberikan pecandu nikotin pengganti, tanpa zat-zat kimia berbahaya lain yang terdapat di dalam asap rokok. Terapi ini bisa membantu seorang pecandu untuk mengatasi gejala-gejala putus rokok dan keinginan untuk merokok.

Kebanyakan produk-produk nikotin pengganti tersedia bebas, misalnya dalam bentuk koyo (NicoDerm CQ), permen karet (Nicorette), atau permen (Commit). Terapi ini biasanya dimulai pada hari pertama seseorang berhenti merokok, atau bisa juga sebelumnya. Tujuan terapi adalah mengurangi jumlah kebutuhan nikotin secara bertahap dan menghentikan pemakaiannya. Konsultasikan dengan dokter untuk membantu menentukan dosis pemakaian atau jika diperlukan terapi tambahan lainnya.

Koyo nikotin (nikotine patch)

Sumber : http://en.wikipedia.org

Obat-obat lain yang tidak mengandung nikotin, antara lain :

  • Bupropion. Obat ini merupakan obat anti-depresan yang meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin, yaitu zat-zat kimia yang juga ditingkatkan oleh nikotin. Terapi ini bisa diberikan bersama dengan terapi nikotin pengganti. Efek samping yang bisa terjadi adalah gangguan tidur dan mulut kering. Obat ini tidak dapat digunakan pada orang-orang yang memiliki riwayat kejang atau cedera kepala berat.
  • Varenicline. Obat ini bekerja pada reseptor nikotin di otak, sehingga mengurangi gejala-gejala putus obat dan menurunkan rasa kesenangan yang didapat dari merokok. Efek samping yang bisa terjadi antara lain mual, sakit kepala, dan insomnia.

Kombinasi terapi obat dengan terapi perilaku memberi peluang yang lebih baik untuk berhasil berhenti merokok. Obat-obatan digunakan untuk mengatasi gejala-gejala putus rokok, sedangkan terapi perilaku digunakan untuk membangun kemampuan pecandu untuk menghindari rokok (tembakau).

Modifikasi perilaku adalah metode yang biasa dipakai dalam menolong seseorang untuk berhenti merokok. Modifikasi perilaku dilakukan dengan cara mengganti pola kebiasaan merokok selama aktivitas sehari-hari dengan kegiatan-kegiatan lain, misalnya seseorang biasa untuk merokok saat berbicara di telepon, saat minum kopi, setelah makan makan, saat merasa bosan, atau saat mengalami kemacetan lalu-lintas. Dengan terapi perilaku, seseorang harus mencoba mengubah kegiatan yang biasanya menimbulkan keinginan untuk merokok dengan kegiatan lain (misalnya, berjalan-jalan sebagai pengganti minum kopi) atau mengganti aktivitas oral (misalnya, mengisap gula-gula atau mengunyah tusuk gigi atau permen karet).

Berhenti merokok secara tiba-tiba (penghentian total) umumnya memberikan hasil yang lebih baik daripada penghentian bertahap. Menentukan kapan seseorang berhenti merokok sangat membantu. Tanggal berhenti merokok bisa acak atau pada kesempatan istimewa (misalnya saat liburan atau hari jadi).

Nikotin menekan selera makan dan sedikit menambah laju pembakaran kalori. Oleh karena itu, pertambahan berat badan perlu diperhatikan setelah seseorang berhenti merokok, terutama pada wanita. Olah raga dapat membantu mencegah pertambahan berat badan dan juga mengurangi keinginan seseorang untuk merokok (adiksi nikotin).

Banyak orang yang mengalami ketergantungan pada nikotin kambuh setelah pertama kali mencoba untuk berhenti merokok. Namun, lebih sering seseorang serius untuk mecoba, maka akan lebih mungkin untuk pada akhirnya berhasil.

PENCEGAHAN

Cara yang paling baik untuk mencegah ketergantungan tembakau adalah dengan tidak mencoba untuk merokok. Cara paling baik untuk mencegah anak-anak merokok adalah dengan memberi contoh tidak merokok.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah efek buruk dan ketergantungan rokok :

  • Ciptakan lingkungan yang bebas asap rokok
  • Dukung kebijakan untuk meningkatkan pajak pada produk-produk tembakau
  • Bicarakan dengan baik pada anak-anak Anda. Ketahui apa yang anak Anda pikirkan mengenai merokok. Tanyakan apakah ada teman-teman mereka yang merokok. Jelaskan pada anak mengenai dampak buruk dari merokok, baik dari segi kesehatan atau penampilan (misalnya bau mulut yang tidak sedap dan juga bau pada rambut dan pakaian)


Referensi


- Mayo Clinic. Nicotine Dependence. 2013.

http://www.mayoclinic.com/health/nicotine-dependence/DS00307

Ketergantungan Nikotin Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment