Definisi
Polio (Poliomielitis) adalah infeksi virus yang sangat menular dan kadang berakibat fatal. Infeksi virus ini mempengaruhi saraf dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang menetap, kelumpuhan, dan gejala-gejala lainnya.
PENYEBABPenyebabnya adalah virus polio. Virus ini menular akibat menelan bahan-bahan yang terkontaminasi virus. Penularan virus terjadi melalui beberapa cara:
- Melalui percikan ludah penderita saat batuk atau bersin
- Kontak dengan tinja penderita atau barang-barang yang terkena tinja penderita
Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan disebarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Beberapa faktor berikut bisa meningkatkan risiko terkena polio:
Gejala
Terdapat 3 pola dasar infeksi polio:
- Infeksi subklinis
- Non-paralitik
- Paralitik
Sekitar 95% kasus merupakan infeksi subklinis. Poliomielitis klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta terbagi menjadi non-paralitik serta paralitik. Infeksi klinis bisa terjadi setelah penderita sembuh dari suatu infeksi subklinis.
- Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari 72 jam)
- demam ringan
- sakit kepala
- tidak enak badan
- nyeri tenggorokan
- tenggorokan tampak merah
- muntah
- Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu)
- demam sedang
- sakit kepala
- kaku kuduk
- muntah
- diare
- kelelahan yang luar biasa
- anak menjadi rewel
- nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut
- kejang dan nyeri otot
- nyeri leher
- nyeri leher bagian depan
- kaku kuduk
- nyeri punggung
- nyeri tungkai (otot betis)
- ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri
- kekakuan otot
- Poliomielitis paralitik
- demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya
- sakit kepala
- kaku kuduk dan punggung
- kelemahan otot asimetrik, onsetnya cepat, dan segera berkembang menjadi kelumpuhan dengan lokasi tergantung dari bagian korda spinalis yang terkena
- perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti tertusuk jarum)
- peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri)
- sulit untuk memulai proses berkemih
- sembelit
- perut kembung
- gangguan menelan
- nyeri otot
- kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung
- ngiler
- gangguan pernafasan
- rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi
- refleks Babinski positif
KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling berat adalah kelumpuhan yang menetap. Kelumpuhan terjadi pada kurang dari 1 per 100 kasus, tetapi kelemahan satu atau beberapa otot sering ditemukan. Kadang bagian otak yang berfungsi mengatur pernafasan terserang polio, sehingga terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada otot dada.
Beberapa penderita mengalami komplikasi 20-30 tahun setelah terserang polio. Keadaan ini disebut sindroma post-poliomielitis, yang terdiri dari kelemahan otot yang progresif, yang seringkali menyebabkan kelumpuhan.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap contoh tinja untuk mencari poliovirus dan pemeriksaan terhadap darah untuk menentukan titer antibodi.
Biakan virus diambil dari lendir tenggorokan, tinja atau cairan serebrospinal.
Pengobatan
Polio tidak dapat disembuhkan dan obat anti-virus tidak mempengaruhi perjalanan penyakit ini. Jika otot-otot pernafasan menjadi lemah, maka bisa digunakan ventilator.
Tujuan utama pengobatan adalah mengendalikan gejala saat infeksi berlangsung. Perlengkapan medis vital, terutama untuk membantu pernafasan, mungkin diperlukan pada kasus yang berat. Jika terjadi infeksi saluran kemih, maka perlu diberikan antibiotik. Untuk mengurangi sakit kepala, nyeri dan kejang otot, bisa diberikan obat pereda nyeri. Kejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi dengan pemberian kompres hangat. Untuk memaksimalkan pemulihan kekuatan dan fungsi otot mungkin perlu dilakukan terapi fisik, pemakaian sepatu korektif atau penyangga maupun pembedahan ortopedik.
PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari jenis polio (subklinis, non-paralitik atau paralitik) dan bagian tubuh yang terkena. Jika tidak menyerang otak dan korda spinalis, maka mungkin akan terjadi pemulihan total. Jika menyerang otak atau korda spinalis, maka bisa menyebabkan kelumpuhan atau kematian (biasanya akibat gangguan pernafasan).
PENCEGAHANVaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak.
Terdapat 2 jenis vaksin polio:
Yang memberikan kekebalan yang lebih baik (sampai lebih dari 90%) dan yang lebih disukai adalah vaksin Sabin per-oral (melalui mulut).
Tetapi pada penderita gangguan sistem kekebalan, vaksin polio hidup bisa menyebabkan polio. Karena itu vaksin ini tidak diberikan kepada penderita gangguan sistem kekebalan atau orang yang berhubungan dekat dengan penderita gangguan sistem kekebalan karena virus yang hidup dikeluarkan melalui tinja.
Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan hendak mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering terjadi polio, sebaiknya menjalani vaksinasi terlebih dahulu.
Referensi
- C, Mary T. Polio. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/viral_infections_in_infants_
- Mayo Clinic. Polio. 2011. http://www.mayoclinic.com/health/polio/DS00572
0 comments:
Post a Comment