Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis autoimun)

Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis autoimun)


Definisi


Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis autoimun) adalah peradangan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh penyakit autoimun, dimana sistem imun tubuh menyerang kelenjar tiroid. Tiroiditis Hashimoto menyebabkan terjadinya hipotiroidisme, karena kelenjar tiroid tidak dapat cukup membuat hormon tiroid sesuai kebutuhan tubuh.

Tiroiditis Hashimoto merupakan jenis tiroiditis yang paling sering ditemukan.
Penyakit ini paling sering ditemukan pada wanita usia lanjut dan cenderung bersifat diturunkan.

PENYEBAB

Tiroiditis Hashimoto terjadi 8 kali lebih sering pada wanita dan bisa terjadi pada orang-orang yang memiliki kelainan kromosom tertentu, seperti sindroma Turner, sindroma Down dan sindroma Kleinefelter.

Penyebab mengapa terjadi reaksi autoimun sehingga muncul tiroiditis Hashimoto belum diketahui secara pasti. Namun banyak faktor yang dipercaya berperan dalam terjadinya penyakit ini, yaitu :
- Genetik
Penderita tiroiditis Hashimoto biasanya memiliki anggota keluarga yang juga memiliki penyakit tiroid atau penyakit autoimun lainnya.
- Hormonal
Tiroiditis Hashimoto lebih banyak mengenai wanita daripada pria, sehingga diduga terdapat pengaruh dari faktor hormonal. 
- Yodium yang berlebihan
Penelitian menduga bahwa obat-obat tertentu dan yodium yang terlalu banyak dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit tiroid.
- Paparan radiasi
Pada orang-orang yang memiliki riwayat terpapar radiasi lebih banyak terjadi gangguan kelenjar tiroid.  



Gejala


Tiroiditis Hashimoto biasanya memiliki gejala yang ringan pada awal terjadinya. Gejala yang timbul sering dimulai dengan pembesaran kelenjar tiroid (goiter) yang tidak nyeri. Jika diraba, kelenjar terasa membesar, teksturnya seperti karet tetapi tidak lunak; kadang terasa berbenjol-benjol. Goiter yang besar dapat menyebabka kesulitan untuk menelan. Gejala-gejala lain dari kelenjar tiroid yang kurang aktif dapat ditemukan, seperti : peningkatan berat badan, kelelahan, pucat, nyeri sendi dan otot, konstipasi, rambut rontok atau menipis, depresi, dan detak jantung yang lebih lambat. 

Sekitar 20% penderita tiroiditis Hashimoto memililki kelenjar tiroid yang kurang aktif, sisanya memiliki kelenjar yang berfungsi normal. Banyak penderita yang juga memiliki kelainan endokrin lainnya (seperti diabetes (kencing manis), kelenjar adrenal yang kurang aktif atau kelenjar paratiroid yang kurang aktif) dan penyakit autoimun lainnya (misalnya anemia pernisiosa, artritis rematoid, sindroma Sjogren atau lupus eritematosus sistemik).



Diagnosa


Dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid pada contoh darah untuk menentukan apakah fungsi kelenjar masih normal.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan adanya antibodi yang menyerang kelenjar (antibodi antitiroid) di dalam darah.



Pengobatan


Tidak ada pengobatan khusus untuk tiroiditis Hashimoto. Sebagian besar penderita pada akhirnya akan mengalami hipotiroidisme dan harus menjalani terapi sulih hormon sepanjang hidupnya.

Hormon tiroid juga bisa digunakan untuk mengurangi pembesaran kelenjar tiroid. Karena hormon tiroid bekerja sangat lambat di dalam tubuh, maka akan dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk menghilangkan gejala dan mengurangi pembesaran kelenjar tiroid. Pembesaran kelenjar tiroid (goiter) yang besar dan tidak mengalami perbaikan dengan terapi sulih hormon mungkin perlu dilakukan tindakan pengangkatan dari kelenjar tiroid. 



Referensi


- Varnada K Norwood. Hashimoto's Thyroiditis. 2012. 

http://www.webmd.com/a-to-z-guides/hashimotos-thyroiditis-symptoms-causes-treatments

Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis autoimun) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment