Leptospirosis

Leptospirosis


Definisi


Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan berpotensi menjadi infeksi yang serius.

PENYEBAB

Penyebab leptospirosis adalah bakteri Leptospira.

Leptospirosis terdapat pada banyak binatang liar maupun binatang peliharaan. Beberapa binatang berperan sebagai pembawa bakteri (karier) dan mengeluarkan bakteri di dalam air kencingnya. Binatang lainnya bisa menjadi sakit dan mati.

Manusia mendapatkan infeksi ini melalui kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi atau secara tidak langsung melalui tanah atau air yang terkontaminasi air kencing binatang yang terinfeksi. 

Leptospirosis merupakan suatu penyakit akibat pekerjaan pada petani, pekerja di tempat pemotongan hewan, dan pembersih selokan. Namun, kebanyakan orang terkena infeksi ini akibat kegiatan di luar ruangan yang menyebabkan adanya kontak dengan tanah atau air yang terkontaminasi, misalnya saat berenang atau menyeberangi daerah banjir.

Karena leptospirosis yang ringan biasanya hanya menyebabkan gejala yang tidak jelas, seperti gejala flu yang kemudian hilang dengan sendirinya, maka banyak infeksi yang mungkin tidak terdeteksi.




Gejala


Pada sekitar 90% orang yang terinfeksi, gejala-gejala yang muncul bersifat ringan. Tetapi penderita lainnya dapat mengalami penyakit yang berat hingga mengenai banyak organ dan berisiko untuk terjadinya kematian, yang disebut sindroma Weil.

Leptospirosis biasanya terjadi dalam dua fase :

  • Fase pertama : Sekitar 2-20 hari setelah terjadi infeksi, tiba-tiba muncul gejala-gejala berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot yang hebat pada betis dan punggung, serta menggigil. Mata biasanya menjadi sangat merah pada hari ketiga atau keempat. Beberapa penderita mengalami batuk, adakalanya sampai terjadi batuk darah, dan nyeri dada. Kebanyakan penderita pulih dalam waktu 1 minggu.
  • Fase kedua : Pada beberapa orang, gejala-gejala dapat muncul kembali setelah beberapa hari kemudian. Hal ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang mengeliminasi bakteri dari dalam tubuh. Demam muncul kembali, dan seringkali terjadi peradangan pada ruang di antara jaringan yang melapisi otak dan medula spinalis (meninges) yang menyebabkan terjadinya kaku kuduk dan sakit kepala.

Sindroma Weil

Sindroma Weil ini dapat terjadi pada fase kedua. Pada sindroma Weil terjadi jaundice (kuning pada kulit dan dan bagian putih mata), gagal ginjal, dan kecenderungan untuk terjadi perdarahan. Penderita dapat mengalami perdarahan pada hidung atau batuk darah, atau dapat juga terjadi perdarahan pada jaringan-jaringan di kulit, paru-paru, dan lebih jarang di saluran pencernaan. Dapat terjadi anemia. Beberapa organ, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal dapat berhenti berfungsi.

Kebanyakan orang yang tidak mengalami jaundice dapat pulih. Sekitar 5-10% penderita dengan jaundice (yang menandakan adanya kerusakan pada hati) meninggal. Angka kematian tampaknya lebih tinggi pada penderita dengan sindroma Weil dan penderita yang berusia di atas 60 tahun. Jika leptospirosis terjadi saat awal masa kehamilan, maka risiko terjadinya keguguran meningkat.



Diagnosa


Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya bakteri pada biakan darah, air kemih atau cairan serebrospinal; atau dengan ditemukannya antibodi terhadap bakteri di dalam darah.



Pengobatan


Bila terjadi wabah, bisa diberikan antibiotik Doxycycline sebagai pencegahan pada orang-orang yang juga mengalami paparan bakteri.

Infeksi yang ringan dapat diobati dengan pemberian antibiotik, seperti amoxicillin atau doxycycline, melalui mulut. Untuk kasus yang berat, dapat diobati dengan antibiotik, seperti penicillin, doxycycline, atau erythromycin, secara intravena (melalui pembuluh darah).

Penderita dengan sindroma Weil dapat membutuhkan transfusi darah dan hemodialisa.

PENCEGAHAN

Penderita tidak perlu diisolasi, tetapi harus berhati-hati pada saat menangani dan membuang air kemihnya.

Pekerja di luar ruangan atau pertanian yang berisiko tinggi untuk terkena infeksi perlu menggunakan pakaian pelindung saat bekerja, sehingga mencegah kontak terhadap kontaminan.

Pada daerah-daerah endemik, angka kejadian leptospirosis meningkat saat musim hujan.. Untuk itu hindari berenang atau berada pada air yang terkontaminasi, misalnya saat terjadi banjir.

Flooding

Sumber : http://www.who.int



Referensi


- L, Matthew E. Leptospirosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.http://www.merckmanuals.com/

home/infections/bacterial_infections/leptospirosis.html?qt=leptospirosis&alt=sh

- World Health Organization. Leptospirosis. 2009. http://www.who.int/zoonoses/diseases/

leptospirosis/en/

Leptospirosis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment