Definisi
Limfoma Burkitt adalah limfoma non-Hodgkin tingkat tinggi yang berasal dari limfosit B dan cenderung menyebar ke daerah di luar sistem getah bening (misalnya sumsum tulang, darah, susunan saraf pusat dan cairan spinalis).
Limfoma Burkitt dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda, terutama pria. Penyakit ini juga bisa terjadi pada penderita AIDS.
Tidak seperti limfoma yang lain, limfoma Burkitt memiliki penyebaran geografis yang khas. Limfoma Burkitt paling sering ditemukan di Afrika Tengah dan jarang terjadi di AS.
Penyebab limfoma Burkitt adalah virus Epstein-Barr, yang menyebabkan mononukleosis infeksiosa pada orang-orang yang tinggal di AS. Mengapa virus yang sama menyebabkan limfoma di Afrika Tengah, tetapi menyebabkan mononukleosis infeksiosa di AS, masih belum diketahui secara pasti. Di Afrika, limfoma Burkitt biasa ditemukan pada anak-anak yang terkena malaria dan infeksi virus Epstein-Barr. Para ahli berpendapat bahwa adanya infeksi malaria melemahkan daya tahan tubuh terhadap virus Epstein-Barr, sehingga memungkinkan limfosit B berubah menjadi sel-sel keganasan.
Gejala
Gejala awal limfoma Burkitt yang biasanya ditemukan adalah pembesaran kelenjar getah bening di leher, lipat paha, dan ketiak. Pembesaran kelenjar getah bening ini biasanya tidak nyeri, tetapi dapat membesar dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh sejumlah besar sel limfoma yang tertimbun di kelenjar getah bening.
Pada limfoma Burkitt yang terjadi di AS, kanker biasanya dimulai di daerah perut. Penimbunan pada organ perut menyebabkan pembengkakan pada perut. Sel limfoma dapat masuk ke dalam usus kecil, menyebabkan penyumbatan atau perdarahan. Penyakit ini juga dapat dimulai dari ovarium, testis, otak, dan cairan spinal.
Limfoma Burkitt
Sumber : http://www.gfmer.ch
Gejala-gejala Limfoma Burkitt yang dapat ditemukan meliputi :
- demam
- keringat malam
- pembesaran kelenjar getah bening yang tidak diketahui sebabnya
- penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya
Diagnosa
Limfoma Burkitt perlu didiagnosa dengan segera karena dapat menyebar dengan cepat. Jika seseorang dicurigai menderita limfoma Burkitt, maka biopsi perlu dilakukan pada semua atau bagian kelenjar getah bening dan jaringan yang terkena. Pemeriksaan hasil biopsi jaringan di bawah mikroskop dapat menentukan diagnosa limfoma Burkitt.
Selain itu perlu juga dilakukan pemeriksaan untuk menentukan luasnya penyebaran penyakit (menentukan stadium). Kadang penyakit ini masih terbatas pada satu daerah (terlokalisir). Limfoma Burkitt memiliki prognosis yang buruk jika pada saat terdiagnosa limfoma sudah menyebar ke sumsum tulang, darah atau sistem saraf pusat.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan meliputi :
- CT scan dada, perut, dan panggul
- Rontgen (x-ray) dada
- PET atau scan gallium
- Biopsi sumsum tulang
- Pemeriksaan cairan spinal
- Pemeriksaan darah untuk melihat fungsi ginjal dan hati
- Pemeriksaan HIV
Pengobatan
Tanpa pengobatan, limfoma Burkitt berkembang cepat dan berakibat fatal.
Mungkin diperlukan pembedahan untuk mengangkat daerah usus yang terkena, agar tidak terjadi perdarahan, penyumbatan atau menjadi pecah.
Kemoterapi diberikan secara intensif, yaitu berupa kemoterapi kombinasi seperti Cyclophosphamide, Methotrexate, Vincristine, Doxorubicin dan Cytarabine.
Kemoterapi dapat menyembuhkan sekitar 80% penderita limfoma yang masih terlokalisir dan 70% penderita limfoma yang telah sedikit menyebar. Namun untuk penyakit yang telah menyebar luas, angka kesembuhannya sekitar 50-60%, dan turun sampai 20-40% jika limfoma telah menyerang sistem saraf pusat atau sumsum tulang.
Kemoterapi intensif secara intravena (melalui pembuluh darah) merupakan terapi pilihan untuk limfoma Burkitt. Karena limfoma Burkitt dapat menyebar ke cairan otak dan tulang belakang, obat kemoterapi juga dapat diberikan melalui suntikan ke dalam cairan serebrospinal. (intrathecal chemotherapy)
Pemberian kemoterapi juga bisa dikombinasi dengan :
- Rituximab : merupakan antibodi monoklonal yang berikatan dengan sel-sel kanker dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel tersebut.
- Transplantasi sel induk (stem cell) autologus (berasal dari sel induk penderita)
- Terapi radiasi
- Terapi steroid
Referensi
- Louise Chang. Burkitt Lymphoma. 2010.
http://www.webmd.com/cancer/burkitt-lymphoma-prognosis-diagnosis-treatments?page=2
- Ali H Kanbar. Burkitt Lymphoma and Burkitt-like Lymphoma Treatment & Management. 2012. http://emedicine.medscape.com/article/1447602-treatment
0 comments:
Post a Comment