Serangan Henti Nafas Sesaat Pada Anak

Serangan Henti Nafas Sesaat Pada Anak


Definisi


Serangan henti nafas sesaat pada anak adalah suatu episode dimana anak berhenti bernafas dan mengalami hilang kesadaran sesaat, segera setelah anak mengalami kejadian atau peristiwa yang menyakitkan atau bersifat emosional. Serangan henti nafas biasanya terjadi saat anak kecil merasa marah, frustasi, merasa sakit, atau ketakutan. Serangan ini merupakan suatu refleks, anak tidak melakukannya dengan sengaja atau bertujuan.

Ada dua jenis serangan henti nafas sesaat pada anak :

  • Serangan yang bersifat sianotik, disebabkan oleh adanya perubahan pada pola pernafasan anak, biasanya sebagai respon terhadap rasa marah atau frustasi. Serangan jenis ini adalah yang paling sering terjadi.
  • Serangan yang bersifat pucat, disebabkan oleh perlambatan detak jantung anak, biasanya sebagai respon terhadap rasa nyeri.

Beberapa anak bisa mengalami kedua jenis serangan pada satu waktu atau waktu lainnya. Serangan biasanya tidak bersifat serius dan tidak menyebabkan kerusakan yang menetap. Seiring dengan berjalannya waktu, gangguan ini akan menghilang dengan sendirinya.

Serangan henti nafas terjadi pada sekitar 5% anak yang sehat. Serangan ini bisa terjadi pada anak yang berusia antara 6 bulan sampai 6 tahun, dan paling sering pada usia 1-3 tahun. Pada 50% anak, serangan ini bisa menghilang saat anak berusia 4 tahun, dan pada sekitar 83% anak, serangan menghilang pada saat usia 8 tahun.

PENYEBAB

Serangan henti nafas sesaat pada anak biasanya disebabkan oleh perubahan pada pernafasan atau perlambatan pada detak jantung anak. Reaksi ini mungkin timbul akibat adanya rasa nyeri atau munculnya reaksi emosi yang kuat pada anak.

Serangan henti nafas sesaat lebih sering terjadi pada anak-anak dengan :

  • anemia defisiensi zat besi, yaitu kondisi dimana tubuh tidak menghasilkan sel darah merah dalam jumlah yang normal karena kekurangan zat besi
  • kondisi genetik, misalnya sindroma Rett atau sindroma Riley-Day
  • riwayat keluarga dengan serangan henti nafas saat masih kecil



Gejala


Serangan henti nafas sesaat pada anak bisa menyebabkan terjadinya :

  • Pingsan, biasanya kurang dari 1 menit.
  • Kedutan otot, tubuh menjadi kaku, atau terjadi kejang.
  • Perubahan pada pernafasan dan detak jantung.
    • Pada jenis sianotik, anak bisa bernafas terlalu cepat atau terlalu keras. Saat anak membuang nafas, ada jeda yang panjang sebelum anak mengambil nafas kembali.
    • Pada jenis yang pucat, detak jantung bisa melambat.
  • Perubahan pada warna kulit.
    • Pada jenis sianotik, kulit bisa berubah warna menjadi biru atau keunguan, terutama di sekitar bibir.
    • Pada jenis yang pucat, kulit menjadi berkeringat dan pucat.
  • Menangis.
    • Pada jenis sianotik, anak bisa tiba-tiba mengis dengan kencang.
    • Pada jenis yang pucat, anak mungkin hanya menangis sekali atau sama sekali tidak menangis.


Diagnosa


Diagnosa didasarkan dari apa yang terjadi saat serangan muncul. Keluarga dapat menceritakan bagaimana serangan terjadi dan anak kemudian akan diperiksa. Beberapa pemeriksaan tambahan dapat dilakukan untuk melihat kondisi lainnya, misalnya gangguan kejang atau anemia defisiensi zat besi.



Pengobatan


Tidak ada terapi yang biasanya diperlukan, kecuali terdapat defisiensi zat besi atau kondisi medis lainnya yang menyebabkan serangan. Anak-anak yang mengalami kekurangan zat besi akan diberikan tambahan zat besi. Serangan akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia anak.

Serangan henti nafas pada anak bisa merupakan suatu pengalaman yang menakutkan bagian orang tua. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan jika terjadi serangan :

  • Saat serangan, pastikan anak berada pada tempat yang aman, dimana ia tidak akan jatuh atau terluka, terutama jika mengalami kejang. Periksa mulut anak, apakah terdapat makanan atau benda yang dapat membuat anak tersedak saat anak mulai sadar.
  • Kompres dengan kain dingin pada dahi anak saat terjadi henti nafas untuk membantu mempersingkat waktu serangan.
  • Anak bisa berhenti bernafas sampai 1 menit saat serangan. Segera cari bantuan medis dan lakukan resusitasi jantung paru jika anak tetap tidak bernafas.
  • Setelah serangan, cobalah untuk tetap tenang. Hindari memberikan terlalu banyak perhatian pada anak, karena tindakan ini bisa memicu munculnya perilaku anak yang mengarah pada serangan.
PENCEGAHAN

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya serangan lebih lanjut, pastikan anak cukup istirahat, bantu anak untuk merasa aman, dan hindari keadaan-keadaan yang bisa memicu terjadinya serangan, misalnya keadaan yang membuat anak menjadi marah.



Referensi


- C, Rosemary. Breath Holding Spell. KidsHealth. 2013.

http://kidshealth.org/parent/emotions/behavior/spells.html#

- Health Wise. Breath Holding Spells. Web MD. 2011.

http://www.webmd.com/parenting/tc/breath-holding-spells-topic-overview

- K, Neil K. Breath Holding Spell. Medline Plus. 2011.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000967.htm

- S, Stephen B. Breath-Holding Spells. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.

http://www.merckmanuals.com/home/childrens_health_issues/behavioral_and_developmental

_problems_in_young_children/breath-holding_spells.html

Serangan Henti Nafas Sesaat Pada Anak Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Hari Media Sosial

0 comments:

Post a Comment